Secara tidak sengaja, saya melewati Dago Dream Park saat akan makan siang di Lawang Wangi Cafe bersama teman-teman kantor. "Ih, tempat baru lagi nih di Bandung, tapi kayanya baru buka" seru saya saat melihat tulisan "soft opening" di gerbang Dago Dream Park. Hari itu kami hanya lewati saja, namun sesungguhnya saya penasaran.
Baru setelah sekian purnama *tsaaah, akhirnya kami mengunjungi Dago Dream Park, yang berlokasi di Jalan Dago Giri Bandung. Udah enggak semudah dulu mengajak kedua Kiddos ke tempat permainan seperti ini. Mereka lebih memilih tinggal di rumah Kakek dan Neneknya kalau kami ke Bandung. Di saat seperti itu, biasanya saya dan mr.husband bisa keliling mencoba berbagai kuliner di Bandung atau melipir ke bioskop #eh.
"Kak, ada archery loh di Dago Dream Park, kesana yuk!" saya merayu Kiddos#1 dengan salah satu hal yang paling ia suka, yaitu panahan. Ia sangat menikmati sesi panahan di Club Med Bali, dan sejak saat itu, kalau mendengar kata panahan, hatinya pun luluh. And that's how I succeeded taking him to Dago Dream Park.
Tiket Masuk ke Dago Dream Park
Kami tiba sekitar jam 10 pagi, lalu diminta berhenti di sebuah gardu pembelian tiket. Kami membayar total Rp 90 ribu untuk empat orang dan satu mobil.
"Tiketnya nanti bisa ditukarkan dengan souvenir ya Bu" Mbak petugas menjelaskan sebelum mobil kami berlalu. Lucu juga ya bisa ditukarkan dengan souvenir, padahal kalau di Lembang Floating Market dan The Lodge Maribaya, tiket masuk hanya bisa ditukarkan dengan minuman.
Benar saja, kami bisa menukarkan 4 tiket dengan satu luggage tag seperti pada gambar di bawah ini. Lumayan banget. Selain dengan luggage tag, dua tiket masuk dapat ditukarkan dengan tempelan kulkas. Ada beberapa souvenirs lain yang bisa ditukarkan. Jadi sebelum meninggalkan Dago Dream Park, jangan lupa mampir ke Information Center yang berada di dekat wahana Row Boat ataupun di dekat parkir mobil.
Angkutan Wara Wiri Yang Keren di Dago Dream Park
Setelah memarkir mobil, saya segera membeli tiket wara-wiri dengan harga Rp 10.000 PP per orang. Percayalah harga ini very worth it, dibandingkan harus turun bukit ke bagian bawah dari Dago Dream Park, dimana kebanyakan wahana berada.
Belum lagi saat naik ke atas (kembali ke parkiran), wajib naik angkutan wara-wiri milik Dago Dream Park. Aduh itu lumayan banget tangganya:D
Hal yang perlu dicatat: tiket wara wiri tidak boleh hilang, dari awal hingga akhir perjalanan.
Karena area Dago Dream Park yang turun naik, jadi saat wara wiri melewati jalan yang turun, semua penumpang akan teriak "wooooooow" dari lubuk hati terdalam karena sensasinya memang serem! Hahahha!
Sewaktu saya naik wara wiri di area parkiran, terdapat tali yang menjadi penanda area antre wara-wiri. Begitu juga di halte dekat ATV, yang menjadi halte arah balik wara wiri. Hmm, kalau lagi ramai antre banget deh ini kayanya naik wara-wiri. Sementara saat kunjungan kami ke Dago Dream Park, kami sama sekali tidak perlu antre untuk naik wara wiri.
Panahan di Dago Dream Park
Area panahan merupakan area yang ada di bukit bagian paling atas dari Dago Dream Park. Terletak di dekat area makan dan area parkir. Saran saya, jika memang mau panahan, langsung saja main panahan dulu sebelum turun bukit.
Tiket panahan Rp 35.000 per orang, baik untuk dewasa maupun anak. Pagi itu kami tidak perlu antre sama sekali. Kedua Kiddos langsung didampingi mr.coach mulai berlatih.
Yang membuat lelah adalah karena tiket untuk wahana panahan berada di bawah, jadi saya harus turun dulu membeli tiket. Masalah pembelian tiket ini yang harus diperbaiki oleh Dago Dream Park. Seriously! Cerita selanjutnya nanti saya bahas pada bagian ATV.
Peralatan di area panahan Dago Dream Park sangat baik, terlihat baru dan teawat. Sayangnya, mr.coach kurang komunikatif. Jadi ya..hanya mengajarkan sedikit di awal, lalu pengunjung dilepas untuk mencoba sendiri. Beda banget dengan pengalaman kami saat mencoba panahan di Branchsto Bintaro.
"Kok cuman sekali sih mainnya?" Kiddos#1 protes saat ke 8 busurnya sudah dilepaskan, dan ia harus gantian dengan adiknya. Saya jelaskan bahwa hari sangat mendung, kita harus segera berpindah ke area yang lain sebelum hujan turun.
Harga Makanan di Dago Dream Park
Sebelum naik wara-wiri, kami mampir untuk snacking di area foodcourt (atau lebih tepatnya tenda makanan) terdekat dari panahan. Ada sate ayam dan sapi (harga per porsi Rp 35 - 40 ribu sudah termasuk lontong), sosis bakar (Rp 15.000), hot dog, burger, kebab, dan tahu goreng *bukan tahu bulat. Namanya tahu sutra goreng, satu porsi Rp 15.000, enak banget!
Menurut saya harga makanan termasuk wajar, bahkan di tempat pembelian tiket wara-wiri, saya sempat membeli air mineral dengan harga Rp 5.000 per botol. Dibandingkan dengan Dusun Bambu dan Lembang Floating Market, harga makanan di Dago Dream Park ini jauh lebih reasonable.
Pilihan tempat makan lainnya ada di dekat area parkir pertama, yang di depannya terdapat playground dan area naik becak kecil juga sepeda. Kami tidak sempat mampir, bahkan sebelum pulang pun kami kembali ke area tenda, untuk makan siang sate ayam.
Row Row Row Your Boat!
Angkutan wara wiri mengantarkan kami ke tempat pembelian tiket di bagian paling bawah dari Dago Dream Park. Setelah 5 menit diskusi tiket apa saja yang akan kami beli, akhirnya diputuskan kami membeli dua tiket naik perahu untuk saya dan Kiddos#2, sementara itu Kiddos#1 akan naik Sky Gliding a.k.a Flying Fox.
Harga tiket untuk naik perahu Rp 30.000 per orang, setelah selesai naik Sky Gliding, Kiddos#1 pun bergabung dengan perahu kami. Aduh ya, ternyata naik perahu bertiga saja tanpa mr.husband itu rempong! Hahaha..
Akhirnya saya di belakang yang harus memindahkan dayung dari kiri ke kanan. Karena kalau Kiddos#1 mendayung, kemudian diikuti Kiddos#2, kereta kami hanya berputar!
"Aku cape ah naik perahu" Kiddos#2 -our drama king- sudah mulai protes. Saya pun menepikan perahu. Eeh, parkir untuk merapat aja susah betul! Duh, gimana ini mau rafting di Ayung River Ubud?:D
"Kok udah selesai lagi Bu?" petugas bertanya tanpa beban saat kami menepi. Dan saya susah jawabnya. Susah untuk terdengar datar.... :p
"Enggak asik yah Bun naik perahu, capek!" begitu lanjutan drama siang itu saat kami berjalan dari area perahu ke ATV. Maafkan Bundu ya Nak, lain kali naik perahu sama Bapap Ne aja. I am not talented at all!
Sky Gliding
Kiddos#1 selalu menyukai flying fox, dimanapun dan kapanpun. Jadi ia naik ke atas bukit, dan tanpa antre lama meluncur di atas tali. Saat saya tanya, "Gimana Kak tadi, seru enggak sky gliding nya?" Ia menjawab, "Seru banget Bun!"
Yang mana saya tidak akan mencoba melakukan verifikasi atas jawabannya, karena kalaupun ada yang membelikan saya tiket, saya tidak mau mencoba! Makasih loh..hehehe...
Highlight of Our Visit: The ATV Ride
Ini kenapa ya, nulis cerita tentang Dago Dream Park aja, panjang betul! Hehehe.. thank you for staying with me. Ini cerita dari wahana terakhir kok.
Kedua Kiddos belum pernah naik ATV sama sekali, kami berjalan ke arah ATV, sesampainya di dekat terminal angkutan wara wiri, petugas memberitahu bahwa kami berjalan pada sisi yang salah. Tetot! Kami pun balik lagi ke arah satunya, jalannya capek!
Mr.husband kemudian minta saya berhenti di tengah perjalanan, "Tunggu dulu disini ya, siapa tau beli tiketnya enggak bisa di tempat ATV. Dan ternyata betul! Tiket harus dibeli di Information Center, yang terletak sekitar 5 menit jalan kaki dari ATV. Terkesan hanya 5 menit ya, tapi kalau harus bolak balik empat kali sih lumayan!
Kedua Kiddos dan mr.husband lanjut ke tempat ATV, saya kembali ke tempat pembelian tiket. Saya membeli dua tiket seharga Rp 35.000 per orang. Eh udah sampe ke tempat ATV nih ya, mr.husband tanpa beban requested another ticket.
"Arkan belum bisa naik sendiri, aku harus naik bareng Arkan, dan dewasa juga musti ada tiket lagi" begitu katanya. Eaaaa banget kan! Dan sayapun balik lagi ke tempat pembelian tiket donk...
Tapi enggak apa-apa saya rela... karena kedua Kiddos enjoyed the ride very much! Kiddos#2 yang awalnya ditemani Ayahnya, akhirnya berani sendiri. Yeay!
Tips mengunjungi Dago Dream Park:
1. Datang pagi hari, Dago Dream Park buka jam 9 pagi, datang jam 10 itu kemarin sih ok banget!
2. Bawa topi, payung, minuman dan kenakan sunblock. Saat kami berkunjung sih, Alhamdulillah cuaca sedang mendung.
3. Bawa uang cash. Saya sih sempat melihat ada edc machine di tempat pembelian tiket, tapi saya tidak sempat tanya itu untuk debit card apa atau credit card apa. Saat tulisan ini dibuat belum ada mesin atm di dalam Dago Dream Park.
Suggested itinerary:
1. Tiba di Bandung sekitar jam 7 pagi, lalu makan pagi di De Blank On, sambil main golf di Tafso. Bawa cerita kami disini.
2. Lanjut ke Dago Dream Park. Snacking saja di Dago Dream Park setelah bermain.
3. Makan siang di Lawang Wangi supaya bisa foto-foto keren. Baca disini ya.
written on April 11, 2017
Follow our IG and twitter: @tesyasblog
Like our FB Fanpage: Tesyasblog
See our videon on youtube: tesyasvlog
Kiddos#1 with his archery experience at Dago Dream Park |
Tiket Masuk ke Dago Dream Park
Kami tiba sekitar jam 10 pagi, lalu diminta berhenti di sebuah gardu pembelian tiket. Kami membayar total Rp 90 ribu untuk empat orang dan satu mobil.
"Tiketnya nanti bisa ditukarkan dengan souvenir ya Bu" Mbak petugas menjelaskan sebelum mobil kami berlalu. Lucu juga ya bisa ditukarkan dengan souvenir, padahal kalau di Lembang Floating Market dan The Lodge Maribaya, tiket masuk hanya bisa ditukarkan dengan minuman.
Benar saja, kami bisa menukarkan 4 tiket dengan satu luggage tag seperti pada gambar di bawah ini. Lumayan banget. Selain dengan luggage tag, dua tiket masuk dapat ditukarkan dengan tempelan kulkas. Ada beberapa souvenirs lain yang bisa ditukarkan. Jadi sebelum meninggalkan Dago Dream Park, jangan lupa mampir ke Information Center yang berada di dekat wahana Row Boat ataupun di dekat parkir mobil.
Jika ingin membeli, luggage tag ini juga dijual dengan harga Rp 20.000 |
Angkutan Wara Wiri Yang Keren di Dago Dream Park
Setelah memarkir mobil, saya segera membeli tiket wara-wiri dengan harga Rp 10.000 PP per orang. Percayalah harga ini very worth it, dibandingkan harus turun bukit ke bagian bawah dari Dago Dream Park, dimana kebanyakan wahana berada.
Belum lagi saat naik ke atas (kembali ke parkiran), wajib naik angkutan wara-wiri milik Dago Dream Park. Aduh itu lumayan banget tangganya:D
Hal yang perlu dicatat: tiket wara wiri tidak boleh hilang, dari awal hingga akhir perjalanan.
Spotted this cute car from a distance |
"Aku mau di depan" teriak kedua Kiddos saat kami akan naik angkutan wara wiri |
Karena area Dago Dream Park yang turun naik, jadi saat wara wiri melewati jalan yang turun, semua penumpang akan teriak "wooooooow" dari lubuk hati terdalam karena sensasinya memang serem! Hahahha!
Sewaktu saya naik wara wiri di area parkiran, terdapat tali yang menjadi penanda area antre wara-wiri. Begitu juga di halte dekat ATV, yang menjadi halte arah balik wara wiri. Hmm, kalau lagi ramai antre banget deh ini kayanya naik wara-wiri. Sementara saat kunjungan kami ke Dago Dream Park, kami sama sekali tidak perlu antre untuk naik wara wiri.
Panahan di Dago Dream Park
Area panahan merupakan area yang ada di bukit bagian paling atas dari Dago Dream Park. Terletak di dekat area makan dan area parkir. Saran saya, jika memang mau panahan, langsung saja main panahan dulu sebelum turun bukit.
Tiket panahan Rp 35.000 per orang, baik untuk dewasa maupun anak. Pagi itu kami tidak perlu antre sama sekali. Kedua Kiddos langsung didampingi mr.coach mulai berlatih.
Yang membuat lelah adalah karena tiket untuk wahana panahan berada di bawah, jadi saya harus turun dulu membeli tiket. Masalah pembelian tiket ini yang harus diperbaiki oleh Dago Dream Park. Seriously! Cerita selanjutnya nanti saya bahas pada bagian ATV.
Memasuki area panahan |
Asyik, masih sepi! |
Bersih dan asri ya! |
Tiket permainan C, termasuk panahan |
Peralatan di area panahan Dago Dream Park sangat baik, terlihat baru dan teawat. Sayangnya, mr.coach kurang komunikatif. Jadi ya..hanya mengajarkan sedikit di awal, lalu pengunjung dilepas untuk mencoba sendiri. Beda banget dengan pengalaman kami saat mencoba panahan di Branchsto Bintaro.
"Kok cuman sekali sih mainnya?" Kiddos#1 protes saat ke 8 busurnya sudah dilepaskan, dan ia harus gantian dengan adiknya. Saya jelaskan bahwa hari sangat mendung, kita harus segera berpindah ke area yang lain sebelum hujan turun.
Harga Makanan di Dago Dream Park
Sebelum naik wara-wiri, kami mampir untuk snacking di area foodcourt (atau lebih tepatnya tenda makanan) terdekat dari panahan. Ada sate ayam dan sapi (harga per porsi Rp 35 - 40 ribu sudah termasuk lontong), sosis bakar (Rp 15.000), hot dog, burger, kebab, dan tahu goreng *bukan tahu bulat. Namanya tahu sutra goreng, satu porsi Rp 15.000, enak banget!
Udara dingin paling cocok makan tahu panas! |
Area tenda dekat dengan panahan |
Menurut saya harga makanan termasuk wajar, bahkan di tempat pembelian tiket wara-wiri, saya sempat membeli air mineral dengan harga Rp 5.000 per botol. Dibandingkan dengan Dusun Bambu dan Lembang Floating Market, harga makanan di Dago Dream Park ini jauh lebih reasonable.
Pilihan tempat makan lainnya ada di dekat area parkir pertama, yang di depannya terdapat playground dan area naik becak kecil juga sepeda. Kami tidak sempat mampir, bahkan sebelum pulang pun kami kembali ke area tenda, untuk makan siang sate ayam.
Di sebelah kiri adalah tempan makan lain yang ada di Dago Dream Park |
Row Row Row Your Boat!
Angkutan wara wiri mengantarkan kami ke tempat pembelian tiket di bagian paling bawah dari Dago Dream Park. Setelah 5 menit diskusi tiket apa saja yang akan kami beli, akhirnya diputuskan kami membeli dua tiket naik perahu untuk saya dan Kiddos#2, sementara itu Kiddos#1 akan naik Sky Gliding a.k.a Flying Fox.
Harga tiket untuk naik perahu Rp 30.000 per orang, setelah selesai naik Sky Gliding, Kiddos#1 pun bergabung dengan perahu kami. Aduh ya, ternyata naik perahu bertiga saja tanpa mr.husband itu rempong! Hahaha..
Akhirnya saya di belakang yang harus memindahkan dayung dari kiri ke kanan. Karena kalau Kiddos#1 mendayung, kemudian diikuti Kiddos#2, kereta kami hanya berputar!
"Aku cape ah naik perahu" Kiddos#2 -our drama king- sudah mulai protes. Saya pun menepikan perahu. Eeh, parkir untuk merapat aja susah betul! Duh, gimana ini mau rafting di Ayung River Ubud?:D
"Kok udah selesai lagi Bu?" petugas bertanya tanpa beban saat kami menepi. Dan saya susah jawabnya. Susah untuk terdengar datar.... :p
"Enggak asik yah Bun naik perahu, capek!" begitu lanjutan drama siang itu saat kami berjalan dari area perahu ke ATV. Maafkan Bundu ya Nak, lain kali naik perahu sama Bapap Ne aja. I am not talented at all!
Percayalah, jangan bawa tas saat naik perahu, basah! |
Tuh liat muka Kiddos#2 yang mulai BT:D |
Sky Gliding
Kiddos#1 selalu menyukai flying fox, dimanapun dan kapanpun. Jadi ia naik ke atas bukit, dan tanpa antre lama meluncur di atas tali. Saat saya tanya, "Gimana Kak tadi, seru enggak sky gliding nya?" Ia menjawab, "Seru banget Bun!"
Yang mana saya tidak akan mencoba melakukan verifikasi atas jawabannya, karena kalaupun ada yang membelikan saya tiket, saya tidak mau mencoba! Makasih loh..hehehe...
Kiddos#1 in yellow |
Ini kenapa saya dibayarin pun enggak mau, tinggi banget! |
Highlight of Our Visit: The ATV Ride
Ini kenapa ya, nulis cerita tentang Dago Dream Park aja, panjang betul! Hehehe.. thank you for staying with me. Ini cerita dari wahana terakhir kok.
Kedua Kiddos belum pernah naik ATV sama sekali, kami berjalan ke arah ATV, sesampainya di dekat terminal angkutan wara wiri, petugas memberitahu bahwa kami berjalan pada sisi yang salah. Tetot! Kami pun balik lagi ke arah satunya, jalannya capek!
Mr.husband kemudian minta saya berhenti di tengah perjalanan, "Tunggu dulu disini ya, siapa tau beli tiketnya enggak bisa di tempat ATV. Dan ternyata betul! Tiket harus dibeli di Information Center, yang terletak sekitar 5 menit jalan kaki dari ATV. Terkesan hanya 5 menit ya, tapi kalau harus bolak balik empat kali sih lumayan!
Kedua Kiddos dan mr.husband lanjut ke tempat ATV, saya kembali ke tempat pembelian tiket. Saya membeli dua tiket seharga Rp 35.000 per orang. Eh udah sampe ke tempat ATV nih ya, mr.husband tanpa beban requested another ticket.
"Arkan belum bisa naik sendiri, aku harus naik bareng Arkan, dan dewasa juga musti ada tiket lagi" begitu katanya. Eaaaa banget kan! Dan sayapun balik lagi ke tempat pembelian tiket donk...
Tapi enggak apa-apa saya rela... karena kedua Kiddos enjoyed the ride very much! Kiddos#2 yang awalnya ditemani Ayahnya, akhirnya berani sendiri. Yeay!
Kiddos and dady's time |
The smile! |
Tips mengunjungi Dago Dream Park:
1. Datang pagi hari, Dago Dream Park buka jam 9 pagi, datang jam 10 itu kemarin sih ok banget!
2. Bawa topi, payung, minuman dan kenakan sunblock. Saat kami berkunjung sih, Alhamdulillah cuaca sedang mendung.
3. Bawa uang cash. Saya sih sempat melihat ada edc machine di tempat pembelian tiket, tapi saya tidak sempat tanya itu untuk debit card apa atau credit card apa. Saat tulisan ini dibuat belum ada mesin atm di dalam Dago Dream Park.
Suggested itinerary:
1. Tiba di Bandung sekitar jam 7 pagi, lalu makan pagi di De Blank On, sambil main golf di Tafso. Bawa cerita kami disini.
2. Lanjut ke Dago Dream Park. Snacking saja di Dago Dream Park setelah bermain.
3. Makan siang di Lawang Wangi supaya bisa foto-foto keren. Baca disini ya.
written on April 11, 2017
Follow our IG and twitter: @tesyasblog
Like our FB Fanpage: Tesyasblog
See our videon on youtube: tesyasvlog
Mba Tes, kalo arung jeram di ayung dayung nya insya Allah lebih enteng, tp naik turun ke sungainya yg lumayan ;) thx for sharing ya mba..happy holiday in Bali ��
ReplyDeleteMba Ike, aku baru pulang dari Bali, dan kakiku pegel gara2 tangga Arung Jeram itu hahahaha... tapi asli tempatnya kereeeeen yah:)))
DeleteKapan2 nyontek Itinnya ah... seru banget kayaknya mba Tesya :)
ReplyDeleteSeperti biasa TFS yo...
Sama sama Mbak :)
DeleteSeru bangettt
ReplyDeleteIya Kak :)
DeleteBisa bawa bekel makanan ga sih kesana
ReplyDeleteBisa, Mba Susi. Tapi makanan di sana juga enak-enak dan harganya lumayan wajar.
Delete