Pages

Mengunjungi Istana Air Taman Sari Jogjakarta


Udah lama banget saya ingin mengunjungi Istana Air Taman Sari Jogjakarta. Sewaktu Mommies Day Out Trip ke Jogjakarta, sebetulnya sudah dimasukan dalam itinerary untuk mengunjungi Istana Air Taman Sari Jogjakarta ini. Namun apa daya, enggak sempat karena kebanyakan belanja:D

Jadilah sebelum pulang ke Jakarta dengan pesawat jam 1 siang, pagi hari kami naik becak dari Gallery Prawirotaman Hotel menuju Taman Sari. Bapak tukang becak meminta bayaran Rp 25 ribu satu kali jalan. Tanpa menawar, kami langsung setuju. 

Ternyata kami diturunkan di tempat khusus, dimana beberapa pemandu sudah menunggu. "Becak cuma boleh parkir disini Bu" begitu penjelasan bapak tukang becak. Kami percaya aja, lagian memang lebih asik mengunjungi Istana Air Taman Sari Jogjakarta ini menggunakan jasa pemandu (sayangnya, saya lupa nama bapak pemandu kami siang itu).

Supaya enak dan jelas saya tanya saja di awal, "Berapa Pak tarif jasa menggunakan pemandu?" Kemudian bapak pemandu yang saya taksir usianya sudah 60 tahun menjawab, "Saya tidak boleh mengenakan tarif Bu, seikhlasnya saja" Oh ya sudah... baiklah.

Kami mulai menyusuri lorong dari tempat becak kami berhenti menuju Istana Air Taman Sari Jogjakarta. Sebelum tiba di Istana Air Taman Sari Jogjakarta, Bapak pemandu menjelaskan mengenai tembok istana, mana yang asli dan mana yang sudah tambahan. 

Here we go, a guided tour at Istana Air Taman Sari Jogjakarta
Bapaknya asyik, tau segala hal tentang Istana Taman Air Jogjakarta


Jogjakarta saat itu sedang long weekend, jadi jangan harap bisa foto-foto cantik di Istana Air Taman Sari Jogjakarta, dimanapun kami berada, selalu ada orang lain sebagai background foto:p 

Kecuali saat kedua Kiddos berada di dalam sebuah bangunan. Tapi mereka kok tampangnya bt amat ya, saat menunggu saya antre membeli tiket masuk.


Pintu masuk utama Istana Air Taman Sari Jogjakarta
Semakin besar, semakin susah difoto:D



Kemudian kami pun masuk ke dalam kompleks Istana Air Taman Sari. Bapak pemandu menjelaskan bahwa istana ini dulunya merupakan villa bagi Sultan. Ada tiga tempat pemandian di dalamnya, satu adalah bagian dimana semua selir berenang, satu adalah kolam untuk putri raja, dan satunya adalah bagian yang private.

Di saat para selir berendam, agar adil, Sultan akan melemparkan bunga kepada salah satu selir yang dipilih, dari gedung bertingkat (menara) yang dapat dilihat pada foto di bawah ini. Sultan serta selir yang terpilih akan berendam di kolam yang lebih kecil.


Kolam yang dulunya digunakan oleh para selir untuk berendam
Abaikan gaya dab-nya, gedung bertingkat di sebelah kiri, adalah tempat Sultan melihat para selirnya



Kami juga masuk ke kolam yang dulunya adalah area private. Susah juga menjelaskan apa arti kata "selir", dan juga menjawab ketika Kiddos#1 bertanya, "Kenapa Sultan itu istrinya banyak?"

Saya jelaskan saja, "Itu kan dulu Kak.."


Kolam yang lebih private
Kolam yang lebih private ini ukurannya lebih kecil



Bapak pemandu mengajak kami masuk ke gedung bertingkat, untuk melihat bagian kamar istirahat Sultan, yang masih terdapat ranjang kayu di dalamnya.


Bagian menara yang berjendela, tempat Sultan melihat selirnya
Ranjang kayu yang kokoh



Sayangnya, kami tidak punya waktu lama, setelah sekitar satu jam, kami sampaikan kepada Bapak pemandu bahwa kami harus kembali ke hotel. Akhirnya kami diajak ke bagian belakang, lalu berjalan ke tempat becak kami parkir.

Sebelum pulang, kami sempatkan foto dengan Bapak pemandu yang dipanggil "kakek" oleh kedua Kiddos.


Sebelum meninggalkan Taman Sari, foto dulu dengan bapak pemandu



Saya menyelipkan tips saat bersalaman dengan Bapak pemandu sambil mengucapkan terimakasih. Walaupun hanya sebentar, tetap merupakan kunjungan yang berkesan untuk kami.

Kami kembali ke Gallery Prawirotaman Hotel dengan menggunakan becak. Mampir sebentar di Manggo Chocolate Tirtodipuran. We will always miss you, Jogjakarta :)







written on January 2, 2017 by @tesyasblog
Follow our IG and Twitter: @tesyasblog

Previous Post:
Review Villa Sunset Jogjakarta AADC2

2 comments:

  1. Pemandunya Namanya Bapak Jari..tetangga saya mbak Tesya heheh :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Eeeh serius nih? Hehehe random banget, bisa kebetulan gini hehe.. Salam ya buat Pak Jari.

      Delete