Pages

AADC Trip With Kids: 4 Hari 3 Malam di Jogjakarta


Sebetulnya, it wasn't meant to be that kind of AADC trip. Cuman kebetulan aja Villa Sunset yang dijadikan lokasi shooting film AADC2 itu available saat saya memesan airbnb. Jadi saya minta izin kepada mr.husband untuk klik tombol confirm. "Ini kan harganya sama dengan semalam di Hotel Tentrem" saya menjelaskan. Supaya dramatis, saya beri tambahan bumbu, "Malahan asyiknya kita punya private pool di Villa Sunset". Mr.husband pun mengangguk tanda setuju (atau pasrah ya, tipis memang bedanya:D).

Hanya Villa Sunset nya aja kok yang "sangat AADC", selain itu kami hanya mampir beli roti di Via Via, melewati Greenhost Hotel (yang juga jadi lokasi shooting AADC2, in case you haven't seen the movie), dan jalan-jalan di sekitar daerah Prawirotaman.

Supaya lebih afdol, kami pun sempat naik becak bertuliskan Greenhost Boutique Hotel. Yaa kali maksa banget kan hahaha...

Kami menggunakan becak pada hari terakhir, dari hotel ke Istana Taman Sari PP


Ini merupakan kunjungan bersama Kiddos ke Jogjakarta ketiga kalinya, dimana mereka sudah lumayan besar. Jadi udah bisa tuh protes kalau diajak pergi, diajak ke tempat makan, dan lebih memilih berenang di villa atau hotel.

Tapi on the other hand, lebih banyak juga yang bisa mereka pelajari, contohnya saat kami berkunjung ke istana Taman Sari. Cerita lengkapnya, read on ya :)


Day 1: Wisata ke Goa Pindul dan Menginap di Omah Kemala

Dari bandara Halim Perdanakusuma, kami naik Citilink dengan tujuan Solo. Kenapa ke Solo? Karena tiket pesawatnya jauh lebih murah daripada ke Jogjakarta. Dan dari teman kami Windy, kami mendapatkan informasi bahwa jarak tempuh dari kota Solo ke Omah Kemala, sama dengan dari Jogjakarta ke Omah Kemala yang berlokasi di Gunung Kidul.

Kalau ada yang belum tau Omah Kemala, baca reviewnya di sini ya.

Kami tiba jam 07.30 di kota Solo dan langsung disambut staff dari Trac. Enggak mau repot, saya sewa mobil dari Trac aja, karena bisa sewa di bandara Solo dan dikembalikan di Jogjakarta. Praktis kan? Apalagi ada diskon khusus melalui program Go Go Weekend. Kami sewa mulai Jumat pagi dan dikembalikan Minggu sore, total biaya yang kami bayar untuk sewa mobil Avanza adalah Rp 540.000.

Setelah urusan serah terima mobil selesai, kami makan pagi di Soto Gading yang super lezat. Soto Gading kami tempuh sekitar 30 menit dari bandara, dengan menggunakan bantuan dari aplikasi Waze. Baru kali itu saya mencoba makan Soto Gading, aduh kemana aja saya kok belum tau ada soto yang enak banget di Solo ya?


Soto Gading ini enak dan wajib dicoba :)


Penting banget memang perut kenyang sebelum melakukan roadtrip. Kedua Kiddos bermain gadget sebentar, lalu tidur sepanjang jalan menuju Gunung Kidul. Padahal pemandangan di perjalanan sangat indah, udah seperti di lukisan loh! Kami tiba sekitar jam 11.00, dan diperbolehkan early check-in di Omah Kemala


The homey living room of Omah Kemala



Hari pertama, tujuan kami memang berwisata ke Goa Pindul. Dan karena sudah menginap di Omah Kemala sebelumnya bersama teman-teman, kali ini saya mengajak keluarga menginap di Omah Kemala. Kedua Kiddos happy berat menginap disini. Mereka bermain dengan kambing, minum air kelapa yang diambil langsung dari pohon, dan berlarian di halaman Omah Kemala yang luas. 

FYI, harga menginap di Omah Kemala saat low season adalah Rp 800 ribu untuk 8 orang (4 kamar), sudah termasuk sarapan. Jadi, kalau memang mau ke Goa Pindul, saya sarankan menginap di Omah Kemala supaya tidak perlu repot ganti baju.

Staff dari Omah Kemala memanggil salah satu provider wisata Goa Pindul sekitar jam 3 sore ke villa, dan kami mengikuti motornya menuju tempat sewa live vest dan ban. Setelah membayar tiket Rp 35.000 per orang (sama harganya untuk dewasa maupun anak), kami sudah siap naik ban.


Kedua Kiddos kuat membawa ban mereka sendiri


Hanya berjalan sebentar dari basecamp, kami pun tiba di starting point Goa Pindul. "Ayo siap-siap ya airnya dingin" begitu kata mas tour guide. Dan betul saja, airnya adem! Sore itu kami masuk dengan dua rombongan lain, asyik juga sih enggak sepi jadinya.


Let's get started!
Oma dan Kiddos#2 sudah siap masuk ke dalam Goa Pindul
Sandal boleh dipakai ataupun dipegang, Kiddos#1 memilih memegang sandal supaya tidak lepas


Perjalanan meng-explore Goa Pindul ini cukup singkat, mungkin hanya sekitar 15 menit. Tapi kami sempat menghabiskan 15 menit lainnya di ujung Goa Pindul untuk berenang dan lompat ke dalam air. Dari pertama masuk, kedua Kiddos memang berulang kali tanya ke pemandu, "Om, kapan sih kita berenangnya?" 

Hanya kedua Kiddos yang berenang, kami bertiga duduk santai di atas ban. Dari rombongan lain juga ada yang berenang dan lompat dari tebing.


Bapak ini mau lompat ketika kami di bawahnya, oh tidaaak...hahaha...


Setelah selesai main di Goa Pindul, kami lapar dan menghabiskan sore di salah satu pilihan wisata kuliner di Gunung Kidul, yaitu Bakmi Jawa Mbah Noto di kota Wonosari, sekitar 20 menit dari Omah Kemala.

Bakmi Jawa yang endesss ini dibandrol dengan harga Rp 15.000 saja. Yummm...





Day 2: Snorkeling di Umbul Ponggok dan Menginap di Villa Sunset

Pagi hari di Omah Kemala, kami menonton siaran tv mengenai Blue Lagoon di Jogjakarta. Ketika saya dan kedua Kiddos meminta mr.husband untuk mengunjungi Blue Lagoon, ternyata mr.husband mengajukan satu tempat bernama Umbul Ponggok. Setelah saya melihat di instagram bahwa tempat ini memang asyik untuk snorkeling, saya pun setuju dan segera packing dan mulai sarapan.


Sarapan dulu..


Setelah sarapan nasi goreng yang lezat, kami check-out dari Omah Kemala. Mobil langsung melaju ke daerah Klaten, dan 1 jam kemudian kami tiba di Umbul Ponggok.

Sewaktu tiba disana, saya tidak menyangka bahwa tempatnya benar-benar ada di pinggir jalan. Dari luar sih seperti kolam renang biasa, namun begitu nyemplung ke dalam kolam, waaaah banyak banget ikannya!


Umbul Ponggok masih sepi di pagi hari


Tiket masuk ke Umbul Ponggok per orang, Rp 15.000 termasuk satu botol minuman dari ABC. Lah saya baru tau ada minuman dari ABC, selama ini saya pikir sambal aja merk ABC:D

Kemudian kami sewa pelampung dan alat snorkel, Rp 20 ribu per orang. Saya dan Kiddos#2 memilih membeli kacamata renang seharga Rp 40 ribu. Dan mulailah kami snorkeling.


The three of us enjoying our snorkeling


Di dalam air banyak terdapat properti foto seperti motor, meja, tv, tenda dan sepeda. Orang-orang niat loh antre tukang foto dan kamera underwater demi foto di dalam air. Kami sih cukup berenang dan snorkel aja deh sampai puas sambil melihat orang-orang yang niat latihan mengambil nafas demi foto di dengan berbagai properti di dalam air. Liat deh hashtag #UmbulPonggok di instagram untuk melihat seperti apa foto yang heits itu.

Psssst, Kiddos#1 sempat coba, tapi kami foto memakai Go Pro aja sih, dengan meminjam properti mereka.


Foto kekinian di Umbul Ponngok


Yang perlu dicatat, Umbul Ponggok ini fasilitasnya biasa saja, dari mulai tempat menunggu dan toiletnya. Jadi do not expect too much ya. Kalau saya sih suka tempat ini karena banyak jajanan (gorengan) murah meriah dan enak. Adapun mengenai toilet, yang penting bersih deh.

Selesai berenang dan snorkeling di Umbul Ponggok, kami melanjutkan perjalanan untuk makan siang di Sate Klathak Pak Pong. Sate yang dibakar menggunakan jari-jari sepeda ini memang banyak dicari orang. Saya sudah menulis review-nya di link ini  ya.

Kami hanya memesan 6 tusuk sate dan satu tongseng, tapi tetap saja menunggu satu jam. Kalau belum pernah coba, mampir deh. Saya sih penggemar sate ya, dan saya suka rasa unik dari sate kambing ini.


Muka-muka laper:D
Ketika dibakar katanya sih bunyi "klathak-klathak" karena itu sate ini dinamakan demikian


Sekitar jam 3 sore, kami sampai di Villa Sunset, aaah akhirnya! Sempat bertemu dan ngobrol dengan owner-nya, malah dibuatkan teh sereh juga untuk menemani kami minum teh sore. 

Kedua Kiddos enggak bisa ya melihat private pool nganggur, 10 menit setelah kami tiba di Villa Sunset, mereka langsung berenang. Saya langsung memesan pizza dari Mediterrania, sesuai rekomendasi dari owner.


Kolam renang yang asyik, berada di depan dapur


Jadi... setelah kedua Kiddos selesai berenang, kami makan pizza, dan duduk menunggu sunset yang Alhamdulillah indah sekali sore itu. Bersyukur banget deh, secara katanya hampir setiap hari hujan di Jogjakarta.


Pizza yang lezat dinikmati di dapur idaman
Enjoying the sunset


Kami hanya kembali sebentar ke kamar untuk sholat, kemudian berkumpul lagi di dapur. Saat malam tiba, banyak nyamuk di luar. Karena itu kedua pintu dapur kami tutup.


Dari sudut manapun, dapur ini cakep banget ya!


Villa ini dapat dihuni oleh 5 orang, kalau di website airbnb sih maksimal 4 orang. Sebelum memesan, saya minta izin kepada owner untuk tinggal disini berlima dan diperbolehkan. Kalau mau pesan (dan baru sekali pesan airbnb), jangan lupa masukan coupon code: tmeriam1 ya, lumayan bisa diskon Rp 295 ribu.

Review lengkap mengenai Villa Sunset Jogjakarta, bisa dilihat di link ini ya


Day 3: It Is Time For Tempo Gelato!

Bangun di pagi hari, rasanya berat banget untuk meninggalkan villa sunset (: Betah banget deh rasanya. Kedua Kiddos sarapan coco crunch, yang sudah disediakan oleh owner. Dan setelah sarapan, mereka langsung berenang pagi hari.

Saya sih setia menunggu jam 8 tiba, saat makan pagi datang. Kami memesan Indonesian breakfast, dan datanglah nasi goreng dengan ayam, porsinya bisa untuk 10 orang! 





Sebelum check-out, kami foto-foto dulu di depan master bedroom. Terdapat sebuah bangku taman yang memang sangat fotogenic. Bye for now villa sunset, we would love to come back soon!




I just love this spot



Selanjutnya adalah waktu saya berbelanja:D Maaf ya mr.husband dan Kiddos. Kami pun mampir ke Batik Indigo (cek ig-nya ya Sis!:D), satu-satunya toko batik yang cocok dengan saya di Jogjakarta. Setelah memilih bahan dan revisi dua baju saya yang kebesaran, saatnya kami makan Tempo Gelato!

Karena masih kenyang dengan sarapan kami yang berat di Villa Sunset, kami langsung check-in ke Gallery Prawirotaman Hotel, dan jalan kaki ke Tempo Gelato. Gilaaaa rame banget! Tapi kan saya udah tau caranya, jadi langsung antre di kasir, bayar Rp 20 ribu untuk small cup dan Rp 25 ribu dengan cone. Saya memesan 4 cup dan satu cone untuk saya sendiri.Lalu berdesakan di depan counter gelato.

"Bundu mah licik, lain sendiri" anak-anak protes. Saya membela diri, "Nanti kalian repot lumernya kan cepet" hahaha...

Ramenya Tempo Gelato udah kaya di pasar!
Berhasil juga dapet gelato-nya!


Awalnya kami mendapatkan kamar connecting room, namun karena ac kamar saya dan mr.husband rusak, kami pun minta pindah kamar.

Beberapa hari sebelumnya, saya ditelepon pihak hotel, menawarkan apakah 2 kamar saya bersedia di upgrade ke family suite? Namun saya tolak karena kami malas antre mandi untuk 5 orang:D Dan beberapa jam sebelum kami check-in, kami di telepon lagi, memastikan apakah kami akan datang? Very annoying indeed. 


The view from our room



Malam hari, kami ditolak beberapa tukang becak karena katanya jalanan macet. Ya sudah, akhirnya saya, mr.husband dan Kiddos#1 jalan kaki ke alun-alun untuk naik blink-blink mini car yang ada di sana. Oma dan Kiddos#2 kembali ke hotel setelah kami makan malam.

Alun-alun Jogjakarta penuh sesak, kami putuskan naik satu keliling dan membayar Rp 30.000. Saya duduk dibelakang santai-santai hingga mr.husband menegur dari depan, "Kamu boseh donk!" hahahaha.. Enggak boleh apa ya, duduk santai?:D


Alun-alun Jogjakarta at night is very colorful
Pertama kali naik mobil ini:D


Pulang kembali ke hotel, kami putuskan untuk istirahat sejenak makan salad di Move On Jalan Prawirotaman. Lucu aja melihat cafe ini dari depan. Pas kami masuk, di atas ada area lesehan modern. Kami duduk disana, menunggu makanan sambil main ular tangga.


Lesehan modern, kece ya tempatnya. Sayangnya di lantai 2 ini smoking area (:
Kalau belum bisa Move On, mampir sini aja ya:D


Day 4: Naik Becak ke Taman Sari

Sebelum pulang ke bandara, kami naik becak menuju Taman Sari, sebuah villa yang digunakan Sultan untuk istirahat bersama para selir. Kami naik becak di dekat hotel, dan ketika ia mematok Rp 25 ribu sekali jalan, kami langsung setuju. Daripada ditolak lagi sama tukang becak seperti malam sebelumnya. Hehehe..


Asik kan Kakak, naik becak?:D


Di Taman Sari sudah penuh wisatawan, sehingga foto di manapun selalu ada orangnya:D Ya gitu deh liburan saat long weekend.

Kami membayar tiket masuk Rp 5.000, dan biaya membawa kamera Rp 2.000. Selebihnya, kami membayar tour guide Rp 50.000, tidak ada tarif resmi sih, kami bayar se ikhlasnya saja.

Yang saya catat dari kunjungan ini adalah sewaktu Kiddos#1 menyimpulkan bahwa raja itu istrinya banyak. Cepat-cepat saya revisi, bahwa itu dulu. Sekarang sih istrinya cukup satu:D

Cerita lengkap tentang kunjungan ke Istana Taman Sari Jogjakarta bisa dilihat di link ini ya.


Udah aneh-aneh aja sih Kak, gayanya..


Kunjungan ke Taman Sari mengakhiri liburan kami di Jogjakarta 4 hari 3 malam. Kami pulang dari hotel menuju bandara dengan menggunakan Go Car, biayanya hanya Rp 29 ribu saja.

Ohya, kami sempat ke Via Via bakery untuk membeli roti, dan ternyata enak banget rotinya!


Bakery-nya sih kecil, tapi rotinya enak :)


Terimakasih Jogjakarta for this happy long weekend. You will always have a special place in our family's bucketlist


written on December 13, 2016 by @tesyasblog



Next Post:
Berenang dan Snorkeling di Umbul Ponggok

10 comments:

  1. Jadi kangen Jogja nih baca postingan Kak Tesya :')

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hahaha sabar Kak Nanda, nanti udah lahiran ke Jogja lagi ya :)

      Delete
  2. Hahaha samaa.. akupun sebelum puasa tahun ini ke Jogja.

    Goa Pindul, rafting di sungai apa gitu gak jauh dr Goa Pindul, Prambanan, Green Host Prawirataman, Tempo Gelato, Kraton, Alkid (alun2 Kidul), Gembira Loka, Parangtritis.

    Jogja gak bosen-bosennya deh diexplore.. laf it

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya Mba Fluory, enggak pernah bosan ya.
      Oo itu rafting sungai oyo-oyo ya Mbak, aku enggak kesana kemarin.

      Delete
  3. Mb ... aku cari2 di airbnb kok ga ada ya villa sunsetnya

    ReplyDelete
    Replies
    1. Ini aku kasih linknya ya: https://www.airbnb.com/rooms/5175209?s=GKBBOzOQ

      Delete
  4. Seneng deh baca blog mba....inspiring bgt

    ReplyDelete
    Replies
    1. Thank you Mba, semoga blog kami bisa bermanfaat :)

      Delete
  5. Aduuuuh... Mba Tesya seru banget sih villa AADC nya?!..jd pgn kesana deeh.. Jd, liburan 3 malam nginepnya 3 tempat ya mbaa.. Hahaha.. Hebat bgt deh mba Tesya ini, traveller sejati😊

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hahahaha iya niat banget kan... Tapi villa AADC nya keren..

      Delete