Pages

Guestpost: Jadwal Pesawat Air Asia Berubah Tanpa Pemberitahuan


Liburan bersama keluarga tidak hanya menyisakan kenangan indah dan cerita manis, sometimes reality bites. Kami mengalaminya tepat tahun lalu saat lebaran tahun 2015. Waktu itu Gunung Raung erupsi dan bandara Bali ditutup, pesawat kami cancel, lalu kami harus rebutan tiket pesawat dari Bali ke Labuan Bajo, dan akhirnya terpaksa memperpanjang liburan kami di Bali.

Begitu juga yang dialami salah satu pembaca blog, Mba Ismi Aziz. Ketika Mba Ismi email saya pertama kali dan menceritakan bahwa ada perubahan jadwal Air Asia namun ia tidak diinfokan sehingga pesawatnya sudah terbang saat Mba Ismi dan keluarga hendak check-in, saya teringat dengan pengalaman buruk saya dengan tiket promo Garuda Indonesia Sydney ke Jakarta.

Mba Ismi akhirnya harus membeli tiket baru: Kuala Lumpur-Surabaya, dan Surabaya-Ujung Pandang pada periode libur lebaran! Bisa dibayangkan harganya seperti apa? Mari kita baca lebih lanjut sharing yang ditulis Mba Ismi, dan semoga saja klaim yang diajukan ke Air Asia bisa diterima. Seperti akhirnya setelah 4 bulan berlalu, Garuda Indonesia mengembalikan biaya yang saya keluarkan untuk membeli tiket baru Sydney-Jakarta.


Guestpost by Ismi Azis

Pada hari Senin  tanggal 18 Juli 2016, kami sekeluarga suami dan 3 anak, bergegas ke Bandara KLIA2 Kuala Lumpur. Jam 11 kami sudah tiba di Bandara, segera check-in untuk penerbangan kami yang akan berangkat pukul 13.40 dengan rute Kuala Lumpur ke Makassar. 

Tiba di KLIA 2


Sekitar 10 menit menunggu, kami sudah was was, karena bagian petugas check-in, sibuk bertanya ke temannya. Ia akhirnya meminta kami bicara ke counter CS AirAsia. Katanya kode booking kami tidak ditemukan. Haduh!

Counter check-in Air Asia di KLIA 2


Betapa pucatnya saya & suami Irsan, ketika bagian Customer Service menyatakan bahwa pesawat kami sudah terbang! Menurut petugas, di system tercatat bahwa suami saya dihubungi tanggal 6 Juli 2016 (pada Hari Raya Idul Fitri), tapi tidak menjawab telpon. Saya sedikit teriak, “What… you guys have more days, to reach us before we fly. You can SMS, Email, or try to call again!”
Customer service nya juga tidak tahu mengapa terjadi seperti itu…

Sebagai orang tua, kami tidak mungkin membuat anak anak kami kalut. Kami hanya tersenyum, dan mengatakan… “Tidak apa apa Nak, nanti pesawat akan jemput kita”.

Smile on my angels' face


Kami meminta tolong dicarikan penerbangan, melalui kota apa saja, selama bisa terbang ke Indonesia. Mereka mengatakan kami bisa menunggu flight yang langsung ke Makassar nanti tanggal 22 July (yang artinya harus menunggu 4 hari di Kuala Lumpur).

Setelah bolak-balik mba CS mencari di sistem, akhirnya ia menemukan 5 seats ke Surabaya jam 16.30 dengan Air Asia XT 323. Harga tiket baru yang harus kami bayar MYR 1.581.  Untung Alhamdulillah saya selalu menyimpan US Dollar, hanya untuk berjaga jaga. Kami langsung menukar US Dollar di money changer, dan kembali lagi ke counter tersebut, agar seat yang sudah di-booking tidak terjual.  Alhamdulillah kode booking sudah aman.

Ternyata pesawat delay lagi hingga kurang lebih pukul 17.30. Kebayang kan anak anak bagaimana capeknya (: Shasa 10 tahun, Shisi 7 tahun dan Shafa 4 tahun. Kami buat mereka senyaman mungkin.

Penerbangan ke Surabaya, agak sedikit bergoyang diatas. Alhamdulillah kami tiba dengan selamat. Setibanya, saya mencari hotel via Traveloka, sementara suami mencari  flight ke Makassar. Rata-rata hotel sudah full. Perut sudah kelaparan, yang kami pikir bagaimana anak anak bias tidur nyenyak dan tidak melihat wajah panik kami. Padahal saya ini sudah mau nangis.

Selama travelling, Ayah Bunda jangan ragu bertanya, walopun teknologi memang ada. Saya bertanya ke Bapak di salah satu Resto di Bandara, hotel apakah yg dekat dari Bandara Juanda, area Sidoarjo. Beliau menyebutkan beberapa Hotel. Beliau bilang langsung ajah mba telpon ke hotelnya, kadang Agoda suka nggak update. Dan Alhamdulillah kami dapat 1 kamar kosong dengan rate Rp. 420.000 semalam, breakfast hanya 2 orang. Tanpa pikir lagi, kami langsung ambil saja. Alhamdulillah lagi, mobil hotel ada di Bandara saat ini. Allah SWT melihat hambanya sedang susah…..

Sampai di hotel, 3 malaikat ini langsung terlelap. Kami masih mencari flight ke Makassar untuk hari esoknya, Selasa tanggal 19 Juli 2016. Hingga pagi jam 10, masih juga belum ada seat. Tampaknya diakibatkan beberapa event yang bersamaan, kedatangan PM New Zealand, event Walikota se Indonesia.

Tanggal 19 Juli 2017, kami putuskan, keluar jalan jalan di kota Surabaya, yaitu ke Tunjungan Plaza. Anak-anak bisa makan dan bermain, hingga malam tiba. Satu satunya cara kami bisa pulang ke Makassar adalah melalui Bali. Nanti dari Bali kami lanjut ke Makassar.

Akhirnya kami mendapatkan tiket Citilink, jam 8 pagi untuk tanggal 20 Juli 2016, dengan harga masing masing kurang lebih Rp 500.000 (total Rp. 2.500.000 untuk kami berlima). Kami harus bangun pagi jam 5.30. Sesudah shalat subuh, anak anak langsung dibangunkan dengan sedikit paksa dan mandi ala kadarnya. Sebelum jam 7, kami sudah ada di Bandara. Namun ternyata pesawatnya delay hingga jam 10. Sudah khawatir tidak bisa mengejar connecting flight ke Makassar pada sore harinya.

Tiba sekitar jam 11 di Denpasar, saking takut ketinggalan, kami langsung check-in. Tapi ternyata hanya biss jam 14.00. Kami makan dulu, sesudah itu kembali mendatangi counter check-in. Kami bisa jalan jalan di area keberangkatan, banyak counter yang anak anak bisa lihat. Tapi maafkan Nak, budget Bunda sudah habis…tandas…das…das…. (:

Saat "mampir" di bandara Bali


Penerbangan Denpasar menggunakan Sriwijaya, total  5  tiket menghabiskan Rp. 7.220.000. Kami terbang tanpa delay, dan Alhamdulillah tiba dengan selamat, Rabu 20 Juli 2016. Serasa ingin mencium landasan deh! Kakak saya sudah menjemput, anak anak langung lari memeluknya dan sibuk menceritakan pengalaman mereka…. Yang pastinya kami sendiri gak akan lupakan.

Total "unbudget" dari perubahan jadwal pesawat Air Asia tanpa pemberitahuan yang harus kami keluarkan adalah kurang lebih Rp 22,5 juta dengan detail sebagai berikut:

- Tiket KL–Makassar Rp. 5.708.706
- Tiket KL-Surabaya RM 1.581 (Rp 3.320 x 1.581 = Rp 5.248.920)
- Tiket Surabaya – Denpasar Rp 2.500.000
- Tiket Denpasar Makassar Rp. 7.220.000
- Hotel Surabaya 2xRp 420.000 = Rp 840.000
- Biaya lain lain Rp 1.000.000


Saya sudah mengajukan complaint ke Air Asia, dan sangat berharap mereka akan bertanggungjawab atas seluruh biaya yang kami keluarkan. Mohon bantuan doa dari pembaca blog Mba Tesya ya, semoga Allah SWT memudahkan kami dalam penyelesaian complaint kami ke Air Asia. Thanks for reading our story.



Published on July 24, 2016

4 comments:

  1. Isma azis riu24/7/16 7:35 AM

    Dear mba. Makasih banyak yah tulisannya. Semoga adanya tulisan ini. Bisa saling membantu para family traveler. Yg alami kejadian seperti ini.terima kasih mba.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Semoga selesai dengan damai ya kasusnya Mba..

      Delete
  2. ya ampun....semoga ngga lagi deh kejadian kayak gitu.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya, semoga enggak kejadian lagi ya..

      Delete