Akhirnyaaa... kami sekeluarga memiliki kesempatan untuk main salju di Jepang! Udah lama banget our Kiddos minta main salju, makanya saya sangat niat mencari tempat main salju terbaik (dan termurah) di Jepang. Tetep loh harus murah :)
Baca artikel terkait: Memilih Ski Resort Yang Kids Friendly di Jepang.
Riset yang saya lakukan di internet membuat saya ingin mengunjungi Snow Kids Paradise di Iwappara. Atau at least saya pikir taman bermain salju yang saya incar itu ada di Iwappara, karena saya menemukan linknya di website Iwappara yang berbahasa Jepang.
Namun ternyata saya nyasar di satu kota yang ditempuh sekitar 90 menit dari Tokyo dengan Shinkansen, dimana susah sekali menemukan orang yang bisa berbahasa Inggris!
Baca cerita lengkapnya yuk! Warning: ceritanya lumayan panjang, karena inilah kali pertama kami tersesat di Jepang!:D
Echigo Yuzawa atau Gala Yuzawa?
Ketika melakukan reservasi tiket Shinkansen, akhirnya kami memlih stasiun Echigo Yuzawa daripada Gala Yuzawa. Padahal, begitu keluar dari stasiun Shinkansen, kita akan langsung tiba di tempat sewa peralatan ski Gala Yuzawa. Namun, tempat yang banyak dipilih oleh wisatawan Indonesia tsb, sangat penuh dan ramai pada periode kami berlibur. Kami mencoba memilih tempat lain yang lebih terpencil. Ceritanya sih mau anti mainstream.
Jadwal Shinkansen kami berangkat jam 06.40 dari Tokyo Station, sehingga kami meninggalkan apartment Tante Tari di daerah Yoyogi pukul 04.45. Iya, subuh dan masih gelap! Kiddos berhasil bangun karena dua hal, 1) Mereka memang semangat ingin main salju dan 2) They got their Starwars as promised!
Jadwal Shinkansen kami berangkat jam 06.40 dari Tokyo Station, sehingga kami meninggalkan apartment Tante Tari di daerah Yoyogi pukul 04.45. Iya, subuh dan masih gelap! Kiddos berhasil bangun karena dua hal, 1) Mereka memang semangat ingin main salju dan 2) They got their Starwars as promised!
Kenapa pagi banget? Karena kami enggak mau antre panjang di counter peminjaman perlengkapan ski ataupun antre naik cable car menuju tempat salju. Kami berlibur saat peak period, we had to beat the crowd!
Pagi buta di stasiun kereta, with their Star Wars mini figures:D |
Disambut Salju di Echigo Yuzawa Station
Tidak ada kendala yang berarti untuk naik Shinkansen ketiga kalinya di Jepang. Namun yang berbeda, kami naik Max Tanigawa, sebuah Shinkansen berlantai dua. Keren!
In front of Shinkansen Max Tanigawa |
Baca juga: Naik Shinkansen di Jepang, Apa Yang Perlu Diketahui
"Bap, ayo bangun, tuh liat salju semua!" saya teriak-teriak heboh sendiri membangunkan kedua Kiddos dan mr.husband yang tengah terlelap di Shinkansen. Kami melewati terowongan lama sekali, dan begitu keluar semua sudah putih tertutup salju! Aaaaaaaaah!
The railway at Echigo Yuzawa Station was covered by snow |
Kami langsung keluar stasiun, dan menikmati hujan salju pertama kami. I still remember mr.husband and our Kiddos' happy face that morning. Tentunya, Kiddos udah enggak sabar ingin segera main salju, tapi kami harus naik shuttle bus dulu menuju Iwappara.
"Where's the bus stop going to Iwappara?" saya bertanya kepada seorang petugas di luar stasiun. Namun ia tidak mengerti pertanyaan saya. Haduh, saya mulai meragukan apakah pilihan kami keluar ke stasiun Echigo Yuzawa ini tepat? Kayanya stasiun ini lebih dipenuhi oleh warga Jepang daripada turis.
Bapak petugas memanggil seorang yang lewat dekat kami, kemudian kami diberi petunjuk untuk berjalan menuju sebuah tempat untuk menunggu bus menuju Iwappara.
Ternyata Lokasi Snow Kids Paradise Bukan di Iwappara
Tidak lama free shuttle bus menuju Iwappara pun datang, kami naik bersama dengan penumpang lain. Pada saat menunggu, iseng-iseng saya foto brosur yang tertempel di tembok: Snow Kids Paradise yang ingin kami datangi. Bagus banget kan?
Pada perhentian pertama free shuttle bus, saya mendatangi Pak Supir dan bertanya apakah saya sudah tiba di tempat "Snow Kids Paradise". Ia bingung tidak mengerti apa yang saya katakan. Duh, saya mulai tegang! But wait, saya lalu perlihatkan foto brosur di atas yang ada di smartphone. Pak supir menggelengkan kepalanya. Saya semakin frustasi! Lalu ia turun dan bertanya kepada seorang yang memakai seragam Iwappara. Baik banget ya Pak Supir nya!
Seorang penumpang lain yang warga Jepang pun ternyata bertujuan sama. Dan Alhamdulillah, ia bisa berbahasa Inggris. "I will go to the same place with you" katanya setelah melihat foto di smartphone saya.
Karena kebingungan yang melanda, sementara itu di depan saya sudah terlihat sebuah ski resort, mr.husband mengusulkan, "Udah deh, kita turun aja di sini". Saya pun setuju, namun Bapak yang sama-sama tersesat itu menahan kami. "No, no...you go with me, I am staying at this hotel" seraya menunjuk bangunan pada gambar yang berada di belakang Snow Kids Paradise. Saat itu saya baru mengerti kalau bangunan tersebut hotel, saya pikir cuma gambar background aja:p
Kami duduk lagi dan mengikuti arahan Pak Supir untuk turun di perhentian kedua, di sebuah ski resort yang lebih besar. Ini adalah perhentian terakhir, semua penumpang turun. Dan kami entah berada dimana, yang pasti sekeliling kami salju sih:D
"Ayo Bun, kita turun aku mau main salju!" Kiddos udah enggak sabar ingin keluar dari bus. Namun kami masih berdiskusi. Tepatnya Bapak yang tersesat tadi berdiskusi dengan supir bus, kemudian saya dengan kepo bertanya, "What did he say?" atau "So, what are we going to do?" hahaha...bingung asli deeeh! Dan sekali lagi, saya kangen teman-teman interpreter di kantor:D
Bapak ini ternyata pergi berlibur dengan istri dan kedua anaknya. Ia akan tinggal selama dua hari di sebuah hotel bernama Hotel Green Plaza Joetsu Kokusai. Kemudian sang istri menelepon hotel, saya menduga ia sedang minta dijemput ke tempat kami tersesat. Ia menghitung keluarganya dan keluarga kami, mungkin sedang ditanya, "Yang tersesat berapa orang?"
Setelah telepon ditutup, ia mengajak kami turun dan mengatakan "A van will come, we wait 30 minutes here." Saya mengucapkan terimakasih dalam kebingungan, maksudnya bingung sebetulnya kami ini harus pergi kemana sih?
Kami menunggu di ruangan yang hangat, namun tentunya Kiddos sudah sibuk aja main salju di luar. Mereka tidak mengerti bahwa saat itu sebetulnya kami sedang tersesat. Hahaha..
Untuk mengisi waktu, saya berkenalan dengan keluarga ini. Ternyata mereka baru pertama kali ke Echigo Yuzawa, dan mereka ini berasal dari Tokyo. Bapak yang baik itu pun mengingatkan saya, "We didn't tell them that you are not staying at the hotel, so you just follow us, ok?" Rasanya pengen nangis, baik banget sih nih suami istri? Mereka ingin memastikan kami tiba di tempat yang saya perlihatkan fotonya tadi.
Daripada nangis terharu di ruangan, saya pun keluar ikutan main salju. Mr.husband masih penasaran, "Tes, bangunan ini kan ada di website Iwappara, sebenernya kita itu dimana sih?" Kemudian saya jelaskan kalau ternyata kita harus pergi ke sebuah daerah bernama Joetsu Kokusai (entah dimana itu..) dan bukan naik bus ke Iwappara. Dueeeeng....
How To Go To Joetsu Kokusai?
Sesungguhnya sangat mudah:
1. Naik Shinkansen dari Tokyo Station ke Echigo Yuzawa Station.
2. Naik Shuttle bus dari Echigo Yuzawa Station ke Joetsu Kokusai selama 25 menit, gratis! Bisa juga naik kereta dari Echigo Yuzawa Station ke stasiun Joetsu Kokusai Ski-jo Mae Station.
Baca website Snow Japan berikut ini: Joetsu Kokusai
Welcome to Joetsu Kokusai!
Setelah bermain salju selama 30 menit, sebuah van bertuliskan Hotel Green Plaza Joetsu pun datang. Pak supir bertanya kepada saya memastikan bahwa saya akan pergi ke hotel tersebut. Saya jawab "Yes" aja, dan masuk ke dalam van yang hangat, gratis tentunya karena dianggap sebagai tamu hotel.
Lalu kami kebingungan di dalam van! Kami kembali melewati Echigo Yuzawa Station, kemudian melewati Gala Yuzawa. Kami hanya bisa pasrah, sekeliling kami putih tertutup salju. Van pun melaju perlahan karena jalanan licin. Dalam hati saya mengatakan, "Coba tadi kita ke Gala Yuzawa aja:D".
My biq question was selain "Kita ini mau kemana sih?" adalah, "Gimana ini kita pulangnya?!" Ah, ya udahlah, there must be a way! Kalau enggak nyasar kan enggak seru ya!
Van berbelok ke sebuah jalan kecil, dan saya melihat gambar kepala babi Iwappara yang saya kenal. Saya pikir udah sampai nih... tapi ternyata van masuk lebih dalam lagi, melalui jalan pegunungan salju. Saya makin tegang... tegang memikirkan gimana cara kami pulang.
Setelah 30 menit, kami pun tiba di sebuah hotel yang ramai. Ketika turun dan melihat banyak orang di lobi, Bapak yang bersama kami kemudian mengajak kami masuk, "I will ask about the place!" sambil meminta kami mengikuti dia. Ia meninggalkan anak dan istrinya di lobi hotel. Alamak!
Saya katakan bahwa kami cari sendiri saja, namun ia memaksa ingin membantu kami. He was an angel for us that morning!
Kami melewati tempat sewa peralatan ski yang sangat ramai, dan setelah yakin harus pergi kemana, kami pun berpisah dengan Bapak yang baik itu. "Thanks a lot for your kindness" saya katakan dari hati terdalam. Sebelum pisah, dia masih bilang, "There will be shuttle bus going back to Echigo Yuzawa Station from here". Jadi saya asumsikan dia sudah bertanya kepada supir van cara untuk kembali ke stasiun. Baik banget!
And you know what, setelah keluar dari gedung hotel, kami melihat Snow Kids Paradise seusai dengan gambar di brosur. Hahahaha perjuangan banget sih sampai ke tempat ini.... But of course it was well worth it!
Dengan baju dan sepatu yang kami pakai, langsung kami berjalan menuju Snow Kids Paradise. Kata seorang petugas, tiket masuknya seharga JPY500 dapat kami beli di counter ticket yang ada di pintu masuk menuju Snow Kids Paradise.
Mr.husband mengingatkan saya, bahwa sepatu saya licin, ia menyarankan saya membeli sepatu di toko yang ada di lobi. Tentunya saya enggak setuju karena sempat melihat harga sepatu semua di atas Rp 1 juta. "Udah enggak apa-apa deh basah, nanti juga kering lagi" jawab saya, ngeyel:D
Main Salju Di Jepang Dengan Cara Murah Meriah, Bisa Loh!
Berapa biaya main salju di Jepang? Saya sudah mengintip beberapa website, dan sudah mengalokasi bujet sekitar Rp 2 juta untuk bermain salju. Bujet tersebut adalah untuk sewa baju dan tiket naik lift/cable car ke area bermain salju.
Namun karena akhirnya kami tidak bermain ski, kami hanya perlu membayar tiket masuk ke Snow Kids Paradise seharga JPY2.000 untuk empat orang (silakan dikali Rp118). Setelah makan siang, kami menambah sewa sleed atau kereta luncur dengan harga JPY500. Total biaya kami main salju di Jepang adalah JPY3.000. Kami tidak perlu membayar untuk naik lift, karena lokasi Snow Kids Paradise bisa ditempuh dengan jalan kaki.
"Tes, ini sebetulnya kita bisa pinjem baju ama sepatu aja enggak sih?" mr.husband sempat memastikan sebelum kami keluar gedung menuju area sallju. Saya membaca review mengenai Snow Kids Paradise ini di tripadvisor, salah satu traveler mengatakan minus point nya adalah tidak ada penyewaan sepatu dan baju jika hanya bermain di Snow Kids Paradise. Jadi kalau mau pinjam harus satu set untuk main ski. "Ya udahlah enggak apa-apa basah, kan kita bawa baju ganti" kata saya kepada mr.husband.
Beberapa saat kemudian, kami sudah sibuk main salju :)
"Brruuuuk!" berkali-kali saya terjatuh karena sepatu saya memang bukan untuk main salju. Mr.husband menggunakan sepatu trekking Eiger, jelas kuat dan enggak licin. Kiddos menggunakan sepatu Bata yang kami beli sebelum berangkat. "Puas, enggak beli sepatu?!" mr.husband menertawai saya. "Ayo sana beli aja!" katanya melanjutkan. Aaah biarin aja demi menghemat Rp 1 juta, saya rela jatuh di salju:D
Mau intip sepatu boots saya? Silahkan baca: Pakaian Musim Dingin Untuk Anak di Uniqlo.
Setelah pulang ke Tokyo, saya melihat-lihat website Snow Japan bagian Joetsu Kokusai. Ternyata sepatu dan baju bisa disewa terpisah tanpa harus menyewa peralatan ski! Hadeeeh, tau gitu saya sewa ajaaa!
Silahkan pembaca tesyaskinderen berhitung ya, berapa biaya sewa baju dan sepatu yang dibutuhkan jika memang ingin sewa. Dengan cara kami (memakai baju apa adanya) bisa kok, asal bawa baju ganti. Tapi menurut saya, kalau sepatu kayanya wajib sewa deh *ada yang kapok jatuh terus di salju nih kayanya:D
Having Fun at Snow Kids Paradise
Yang membuat saya kagum dari Snow Kids Paradise ini adalah tersedianya elevator di atas salju. Canggih! Elevator ini bisa membawa kita naik ke atas, kemudian meluncur ke bawah menggunakan ban karet.
Permainan lainnya adalah perosotan, track untuk sepeda di atas salju, dan ada juga arena panjat dari kayu.
"De, yuk kita main perosotan di sebelah sana" saya mengajak Kiddos#2 supaya enggak rugi, udah bayar JPY2.000 tapi yang dicoba hanya elevator saja. "Enggak mau!" jawab Kiddos#2 dan melanjutkan membuat terowongan salju. Hih!
Saya lalu mengatakan kepada mr.husband, "Mestinya kalau anak-anak main salju aja sih enggak usah masuk ke area Snow Kids Paradise ya, main di luar aja!". Lalu mr.husband memandang saya penuh makna:D Mungkin ia pikir, ya ampun udah jauh-jauh dan nyasar kesini, JPY2.000 aja masih diributin hahahaha. Saya sebetulnya enggak pelit, cuma lagi menganalisa cost effectiveness aja:D
Bermain Kereta Luncur (Sleed)
Iklan di website Iwappara yang mengatakan bahwa area bermain sleed-nya sepanjang 640m memang enggak bohong. Tapi, kalau Anda mau meluncur sepanjang itu, siap-siap aja naik ke atasnya lagi ya. It was not easy hiking on the snow.
Kiddos memilih area bermain sleed di samping area Snow Kids Paradise. Seru banget melihat mereka bermain! Saya karena malas naik turun bukit salju, akhirnya tidak mencoba meluncur. Bukan malas hiking-nya, tapi malas sepatu boots ungu saya masuk-masuk ke dalam salju dan semakin basah! ((Woooiii makanya beli sepatu buat di salju hahaha...)). Pssst, tapi saya enggak bilang ke mr.husband alasan saya ini, gengsi!
Kelas Belajar Main Ski Untuk Anak
Untuk Anda yang memiliki bujet ekstra, di Joetsu Kokusai ini, Anda bisa mendaftarkan anak bermain ski di Sponge Bob Snow Camp. Saya tidak sempat bertanya berapa harganya, dan googling di internet pun hanya tersedia web dalam huruf kanji.
Makan Siang Pizza di Joetsu Kokusai
Lagi asyik main di Snow Kids Paradise, kedua Kiddos harus kecewa karena saya mengajak mereka makan terlebih dulu."Nanti aja Bun, aku enggak laper!" mereka pun protes.
Akhirnya setelah dijelaskan bahwa kita harus makan sebelum semua orang makan dan restoran penuh, mereka mengikuti saya berjalan ke arah restoran. "Yuk kita makan pizza aja deh" ajak saya. Mr.husband bertanya heran, "Emang ada pizza?"
Saya sedari tadi melihat-lihat spanduk huruf kanji dengan gambar pizza dan warna bendera Italia dari kejauhan. "Tuh liat, ada spanduknya" kata saya kepada mr.husband. Hahaha, kalau soal makanan mah walaupun huruf kanji, saya bisa nebak deh:D
Memesan makanan saja saya perlu 10 menit, karena ketika saya bilang "We don't eat pork" waiter harus ke dalam, menanyakan kepada temannya yang bisa berbahasa Inggris, dan kembali dengan penjelasan bahwa saya hanya bisa memesan cheese pizza dan seafood pasta. Ski Resort ini memang 90% isinya orang Jepang, sulit mencari orang staff yang bisa berbahasa Inggris.
Dengan menambah satu porsi kentang, total biaya makan kami siang itu JPY4.500. Mahal memang, tapi kami tidak membawa bekal makanan (Ya kali, piknik di salju!). Jadi makan siang hari itu saya kategorikan "darurat".
Mencari Celana Anak di Stasiun Echigo Yuzawa
Pembaca tesyaskinderen yang baik, thank you for staying with me reading until the last section. Panjang banget ya posting ini!
-_-
Maaf ya, tapi belum selesai.. read on :)
Sekitar jam 14.30, saya memutuskan untuk masuk duluan. Dengan mengesampingkan gengsi, saya berkata kepada mr.husband, "Kayanya aku enggak sanggup lagi, kaki makin basah jadi dingin!" Eaaaa... kembali ke masalah sepatu!
Saya masuk ke dalam gedung lalu duduk melepaskan kaos kaki, sepatu dan jacket di ruang ganti. Aaah, rasanya enak banget!
Namun, perasaan lega itu tidak bertahan lama. Setelah masuk whatsapp dari mr.husband saya langsung lunglai, "Tes celana anak-anak kok enggak ada di tas?". Ya ampun, celana anak-anak saya enggak bawa, dan mereka pun dalam keadaan basah kuyup! Mereka sih enggak apa-apa, tapi saya mau nangis rasanya karena rasa bersalah! Masa celana ganti untuk saya dan mr.husband ada di dalam tas, namun untuk anak-anak ketinggalan!!
Saya mencari celana di toko yang ada di lobi hotel, namun tidak ada yang jual. Akhirnya kami putuskan pulang ke stasiun Echigo Yuzawa dengan free shutle bus. Kami sudah siap 15 menit sebelum jadwal shuttle bus. Kiddos yang tangguh ini sama sekali tidak complaint walaupun celananya basah dan mereka menggigil kedinginan. Mereka bahkan sempat tidur di dalam bus.
Setibanya di stasiun, saya kelabakan mencari celana anak, namun hasil pencarian nihil. Ya iyalah namanya juga stasiun kereta, isinya toko souvenirs dan Japanese snack.
Saya minta Mr.husband dan Kiddos untuk makan dan duduk di salah satu restoran yang ada di stasiun. Saya keluar dan berharap ada toko di sekitar stasiun. Kaos kaki basah, sepatu boots basah dan celana saya yang basah sudah tidak saya hiraukan, pun suhu di luar yang dingin menusuk kulit sore itu (sekitar 1 derajat). Saya panik mencari celana untuk anak-anak -_-
"I am sorry, we don't have anything for children" begitu kata penjaga toko pakaian musim dingin yang saya temui di luar stasiun. Ketika saya tanyakan adakah toko lain yang mungkin menjual? Ia menjawab bahwa tidak ada toko lain.
Saya kembali dengan lunglai, mengabarkan kabar buruk dan meminta maaf kepada kedua Kiddos. Tapi mereka happy aja, dan akhirnya celana mereka kering sendiri di Shinkansen yang hangat. Alhamdulillah :)
Lesson learned, kalau tidak berencana sewa baju ketika main salju, pastikan baju ganti dan handuk tidak lupa dimasukan ke dalam tas. Mungkin membawa penghangat tubuh anak seperti minyak telon dan minyak kayu putih would be a good idea.
***
Travel begins with a dream.
My first snow was when I lived one year in Holland, back in 1994. I have been dreaming to take my family to see and experience the snow. And Alhamdulillah, another travel dream came true.
Semoga saja posting panjang ini bisa membuat pembaca tesyaskinderen mewujudkan mimpi traveling bermain di salju bersama keluarga. Aamiin. Silahkan Anda pilih, mengunjungi Snow Kids Paradise di Joetsu Kokusai (turun di Echigo Yuzawa Station) atau jika ingin praktis, bermain salju di Gala Yuzawa?
written on January 23, 2015 by @tesyasblog
Next Post:
Naik Bus Dari Kyoto Station"Where's the bus stop going to Iwappara?" saya bertanya kepada seorang petugas di luar stasiun. Namun ia tidak mengerti pertanyaan saya. Haduh, saya mulai meragukan apakah pilihan kami keluar ke stasiun Echigo Yuzawa ini tepat? Kayanya stasiun ini lebih dipenuhi oleh warga Jepang daripada turis.
Bapak petugas memanggil seorang yang lewat dekat kami, kemudian kami diberi petunjuk untuk berjalan menuju sebuah tempat untuk menunggu bus menuju Iwappara.
Walking to the bus stop, it was snowing! |
Ternyata Lokasi Snow Kids Paradise Bukan di Iwappara
Tidak lama free shuttle bus menuju Iwappara pun datang, kami naik bersama dengan penumpang lain. Pada saat menunggu, iseng-iseng saya foto brosur yang tertempel di tembok: Snow Kids Paradise yang ingin kami datangi. Bagus banget kan?
Snow Kids Paradise dengan logo kepala babi yang sudah kami kenal via video di youtube |
Pada perhentian pertama free shuttle bus, saya mendatangi Pak Supir dan bertanya apakah saya sudah tiba di tempat "Snow Kids Paradise". Ia bingung tidak mengerti apa yang saya katakan. Duh, saya mulai tegang! But wait, saya lalu perlihatkan foto brosur di atas yang ada di smartphone. Pak supir menggelengkan kepalanya. Saya semakin frustasi! Lalu ia turun dan bertanya kepada seorang yang memakai seragam Iwappara. Baik banget ya Pak Supir nya!
Seorang penumpang lain yang warga Jepang pun ternyata bertujuan sama. Dan Alhamdulillah, ia bisa berbahasa Inggris. "I will go to the same place with you" katanya setelah melihat foto di smartphone saya.
Karena kebingungan yang melanda, sementara itu di depan saya sudah terlihat sebuah ski resort, mr.husband mengusulkan, "Udah deh, kita turun aja di sini". Saya pun setuju, namun Bapak yang sama-sama tersesat itu menahan kami. "No, no...you go with me, I am staying at this hotel" seraya menunjuk bangunan pada gambar yang berada di belakang Snow Kids Paradise. Saat itu saya baru mengerti kalau bangunan tersebut hotel, saya pikir cuma gambar background aja:p
Kami duduk lagi dan mengikuti arahan Pak Supir untuk turun di perhentian kedua, di sebuah ski resort yang lebih besar. Ini adalah perhentian terakhir, semua penumpang turun. Dan kami entah berada dimana, yang pasti sekeliling kami salju sih:D
Lost in snow! |
"Ayo Bun, kita turun aku mau main salju!" Kiddos udah enggak sabar ingin keluar dari bus. Namun kami masih berdiskusi. Tepatnya Bapak yang tersesat tadi berdiskusi dengan supir bus, kemudian saya dengan kepo bertanya, "What did he say?" atau "So, what are we going to do?" hahaha...bingung asli deeeh! Dan sekali lagi, saya kangen teman-teman interpreter di kantor:D
Bapak ini ternyata pergi berlibur dengan istri dan kedua anaknya. Ia akan tinggal selama dua hari di sebuah hotel bernama Hotel Green Plaza Joetsu Kokusai. Kemudian sang istri menelepon hotel, saya menduga ia sedang minta dijemput ke tempat kami tersesat. Ia menghitung keluarganya dan keluarga kami, mungkin sedang ditanya, "Yang tersesat berapa orang?"
Setelah telepon ditutup, ia mengajak kami turun dan mengatakan "A van will come, we wait 30 minutes here." Saya mengucapkan terimakasih dalam kebingungan, maksudnya bingung sebetulnya kami ini harus pergi kemana sih?
Kami menunggu di ruangan yang hangat, namun tentunya Kiddos sudah sibuk aja main salju di luar. Mereka tidak mengerti bahwa saat itu sebetulnya kami sedang tersesat. Hahaha..
Untuk mengisi waktu, saya berkenalan dengan keluarga ini. Ternyata mereka baru pertama kali ke Echigo Yuzawa, dan mereka ini berasal dari Tokyo. Bapak yang baik itu pun mengingatkan saya, "We didn't tell them that you are not staying at the hotel, so you just follow us, ok?" Rasanya pengen nangis, baik banget sih nih suami istri? Mereka ingin memastikan kami tiba di tempat yang saya perlihatkan fotonya tadi.
Daripada nangis terharu di ruangan, saya pun keluar ikutan main salju. Mr.husband masih penasaran, "Tes, bangunan ini kan ada di website Iwappara, sebenernya kita itu dimana sih?" Kemudian saya jelaskan kalau ternyata kita harus pergi ke sebuah daerah bernama Joetsu Kokusai (entah dimana itu..) dan bukan naik bus ke Iwappara. Dueeeeng....
How To Go To Joetsu Kokusai?
Sesungguhnya sangat mudah:
1. Naik Shinkansen dari Tokyo Station ke Echigo Yuzawa Station.
2. Naik Shuttle bus dari Echigo Yuzawa Station ke Joetsu Kokusai selama 25 menit, gratis! Bisa juga naik kereta dari Echigo Yuzawa Station ke stasiun Joetsu Kokusai Ski-jo Mae Station.
Baca website Snow Japan berikut ini: Joetsu Kokusai
Welcome to Joetsu Kokusai!
Setelah bermain salju selama 30 menit, sebuah van bertuliskan Hotel Green Plaza Joetsu pun datang. Pak supir bertanya kepada saya memastikan bahwa saya akan pergi ke hotel tersebut. Saya jawab "Yes" aja, dan masuk ke dalam van yang hangat, gratis tentunya karena dianggap sebagai tamu hotel.
Lalu kami kebingungan di dalam van! Kami kembali melewati Echigo Yuzawa Station, kemudian melewati Gala Yuzawa. Kami hanya bisa pasrah, sekeliling kami putih tertutup salju. Van pun melaju perlahan karena jalanan licin. Dalam hati saya mengatakan, "Coba tadi kita ke Gala Yuzawa aja:D".
My biq question was selain "Kita ini mau kemana sih?" adalah, "Gimana ini kita pulangnya?!" Ah, ya udahlah, there must be a way! Kalau enggak nyasar kan enggak seru ya!
Van berbelok ke sebuah jalan kecil, dan saya melihat gambar kepala babi Iwappara yang saya kenal. Saya pikir udah sampai nih... tapi ternyata van masuk lebih dalam lagi, melalui jalan pegunungan salju. Saya makin tegang... tegang memikirkan gimana cara kami pulang.
Setelah 30 menit, kami pun tiba di sebuah hotel yang ramai. Ketika turun dan melihat banyak orang di lobi, Bapak yang bersama kami kemudian mengajak kami masuk, "I will ask about the place!" sambil meminta kami mengikuti dia. Ia meninggalkan anak dan istrinya di lobi hotel. Alamak!
Saya katakan bahwa kami cari sendiri saja, namun ia memaksa ingin membantu kami. He was an angel for us that morning!
Lobby of Green Plaza Hotel Joetsu Kokusai |
Kami melewati tempat sewa peralatan ski yang sangat ramai, dan setelah yakin harus pergi kemana, kami pun berpisah dengan Bapak yang baik itu. "Thanks a lot for your kindness" saya katakan dari hati terdalam. Sebelum pisah, dia masih bilang, "There will be shuttle bus going back to Echigo Yuzawa Station from here". Jadi saya asumsikan dia sudah bertanya kepada supir van cara untuk kembali ke stasiun. Baik banget!
And you know what, setelah keluar dari gedung hotel, kami melihat Snow Kids Paradise seusai dengan gambar di brosur. Hahahaha perjuangan banget sih sampai ke tempat ini.... But of course it was well worth it!
Finally, the Snow Kids Paradise at Joetsu Kokusai! And the head of the pig as its icon. |
Dengan baju dan sepatu yang kami pakai, langsung kami berjalan menuju Snow Kids Paradise. Kata seorang petugas, tiket masuknya seharga JPY500 dapat kami beli di counter ticket yang ada di pintu masuk menuju Snow Kids Paradise.
Mr.husband mengingatkan saya, bahwa sepatu saya licin, ia menyarankan saya membeli sepatu di toko yang ada di lobi. Tentunya saya enggak setuju karena sempat melihat harga sepatu semua di atas Rp 1 juta. "Udah enggak apa-apa deh basah, nanti juga kering lagi" jawab saya, ngeyel:D
Main Salju Di Jepang Dengan Cara Murah Meriah, Bisa Loh!
Berapa biaya main salju di Jepang? Saya sudah mengintip beberapa website, dan sudah mengalokasi bujet sekitar Rp 2 juta untuk bermain salju. Bujet tersebut adalah untuk sewa baju dan tiket naik lift/cable car ke area bermain salju.
Sumber: Website Snow Japan |
Namun karena akhirnya kami tidak bermain ski, kami hanya perlu membayar tiket masuk ke Snow Kids Paradise seharga JPY2.000 untuk empat orang (silakan dikali Rp118). Setelah makan siang, kami menambah sewa sleed atau kereta luncur dengan harga JPY500. Total biaya kami main salju di Jepang adalah JPY3.000. Kami tidak perlu membayar untuk naik lift, karena lokasi Snow Kids Paradise bisa ditempuh dengan jalan kaki.
"Tes, ini sebetulnya kita bisa pinjem baju ama sepatu aja enggak sih?" mr.husband sempat memastikan sebelum kami keluar gedung menuju area sallju. Saya membaca review mengenai Snow Kids Paradise ini di tripadvisor, salah satu traveler mengatakan minus point nya adalah tidak ada penyewaan sepatu dan baju jika hanya bermain di Snow Kids Paradise. Jadi kalau mau pinjam harus satu set untuk main ski. "Ya udahlah enggak apa-apa basah, kan kita bawa baju ganti" kata saya kepada mr.husband.
Beberapa saat kemudian, kami sudah sibuk main salju :)
Our Kiddos on the snow |
"Brruuuuk!" berkali-kali saya terjatuh karena sepatu saya memang bukan untuk main salju. Mr.husband menggunakan sepatu trekking Eiger, jelas kuat dan enggak licin. Kiddos menggunakan sepatu Bata yang kami beli sebelum berangkat. "Puas, enggak beli sepatu?!" mr.husband menertawai saya. "Ayo sana beli aja!" katanya melanjutkan. Aaah biarin aja demi menghemat Rp 1 juta, saya rela jatuh di salju:D
Mau intip sepatu boots saya? Silahkan baca: Pakaian Musim Dingin Untuk Anak di Uniqlo.
Setelah pulang ke Tokyo, saya melihat-lihat website Snow Japan bagian Joetsu Kokusai. Ternyata sepatu dan baju bisa disewa terpisah tanpa harus menyewa peralatan ski! Hadeeeh, tau gitu saya sewa ajaaa!
Silahkan pembaca tesyaskinderen berhitung ya, berapa biaya sewa baju dan sepatu yang dibutuhkan jika memang ingin sewa. Dengan cara kami (memakai baju apa adanya) bisa kok, asal bawa baju ganti. Tapi menurut saya, kalau sepatu kayanya wajib sewa deh *ada yang kapok jatuh terus di salju nih kayanya:D
Sumber: Snow Japan |
Having Fun at Snow Kids Paradise
Yang membuat saya kagum dari Snow Kids Paradise ini adalah tersedianya elevator di atas salju. Canggih! Elevator ini bisa membawa kita naik ke atas, kemudian meluncur ke bawah menggunakan ban karet.
Tuh liat, ada walkaway elevator di atas salju |
Kedua Kiddos (jacket merah dan biru) naik elevator untuk meluncur |
Permainan lainnya adalah perosotan, track untuk sepeda di atas salju, dan ada juga arena panjat dari kayu.
Ayo pilih mau main yang mana? |
"De, yuk kita main perosotan di sebelah sana" saya mengajak Kiddos#2 supaya enggak rugi, udah bayar JPY2.000 tapi yang dicoba hanya elevator saja. "Enggak mau!" jawab Kiddos#2 dan melanjutkan membuat terowongan salju. Hih!
Saya lalu mengatakan kepada mr.husband, "Mestinya kalau anak-anak main salju aja sih enggak usah masuk ke area Snow Kids Paradise ya, main di luar aja!". Lalu mr.husband memandang saya penuh makna:D Mungkin ia pikir, ya ampun udah jauh-jauh dan nyasar kesini, JPY2.000 aja masih diributin hahahaha. Saya sebetulnya enggak pelit, cuma lagi menganalisa cost effectiveness aja:D
Bermain Kereta Luncur (Sleed)
Iklan di website Iwappara yang mengatakan bahwa area bermain sleed-nya sepanjang 640m memang enggak bohong. Tapi, kalau Anda mau meluncur sepanjang itu, siap-siap aja naik ke atasnya lagi ya. It was not easy hiking on the snow.
Kiddos memilih area bermain sleed di samping area Snow Kids Paradise. Seru banget melihat mereka bermain! Saya karena malas naik turun bukit salju, akhirnya tidak mencoba meluncur. Bukan malas hiking-nya, tapi malas sepatu boots ungu saya masuk-masuk ke dalam salju dan semakin basah! ((Woooiii makanya beli sepatu buat di salju hahaha...)). Pssst, tapi saya enggak bilang ke mr.husband alasan saya ini, gengsi!
Bermain Sleed sampai lupa waktu |
Kelas Belajar Main Ski Untuk Anak
Untuk Anda yang memiliki bujet ekstra, di Joetsu Kokusai ini, Anda bisa mendaftarkan anak bermain ski di Sponge Bob Snow Camp. Saya tidak sempat bertanya berapa harganya, dan googling di internet pun hanya tersedia web dalam huruf kanji.
Makan Siang Pizza di Joetsu Kokusai
Lagi asyik main di Snow Kids Paradise, kedua Kiddos harus kecewa karena saya mengajak mereka makan terlebih dulu."Nanti aja Bun, aku enggak laper!" mereka pun protes.
Akhirnya setelah dijelaskan bahwa kita harus makan sebelum semua orang makan dan restoran penuh, mereka mengikuti saya berjalan ke arah restoran. "Yuk kita makan pizza aja deh" ajak saya. Mr.husband bertanya heran, "Emang ada pizza?"
Saya sedari tadi melihat-lihat spanduk huruf kanji dengan gambar pizza dan warna bendera Italia dari kejauhan. "Tuh liat, ada spanduknya" kata saya kepada mr.husband. Hahaha, kalau soal makanan mah walaupun huruf kanji, saya bisa nebak deh:D
Lunch time! |
Memesan makanan saja saya perlu 10 menit, karena ketika saya bilang "We don't eat pork" waiter harus ke dalam, menanyakan kepada temannya yang bisa berbahasa Inggris, dan kembali dengan penjelasan bahwa saya hanya bisa memesan cheese pizza dan seafood pasta. Ski Resort ini memang 90% isinya orang Jepang, sulit mencari orang staff yang bisa berbahasa Inggris.
Dengan menambah satu porsi kentang, total biaya makan kami siang itu JPY4.500. Mahal memang, tapi kami tidak membawa bekal makanan (Ya kali, piknik di salju!). Jadi makan siang hari itu saya kategorikan "darurat".
Mencari Celana Anak di Stasiun Echigo Yuzawa
Pembaca tesyaskinderen yang baik, thank you for staying with me reading until the last section. Panjang banget ya posting ini!
-_-
Maaf ya, tapi belum selesai.. read on :)
Sekitar jam 14.30, saya memutuskan untuk masuk duluan. Dengan mengesampingkan gengsi, saya berkata kepada mr.husband, "Kayanya aku enggak sanggup lagi, kaki makin basah jadi dingin!" Eaaaa... kembali ke masalah sepatu!
Saya masuk ke dalam gedung lalu duduk melepaskan kaos kaki, sepatu dan jacket di ruang ganti. Aaah, rasanya enak banget!
Namun, perasaan lega itu tidak bertahan lama. Setelah masuk whatsapp dari mr.husband saya langsung lunglai, "Tes celana anak-anak kok enggak ada di tas?". Ya ampun, celana anak-anak saya enggak bawa, dan mereka pun dalam keadaan basah kuyup! Mereka sih enggak apa-apa, tapi saya mau nangis rasanya karena rasa bersalah! Masa celana ganti untuk saya dan mr.husband ada di dalam tas, namun untuk anak-anak ketinggalan!!
Saya mencari celana di toko yang ada di lobi hotel, namun tidak ada yang jual. Akhirnya kami putuskan pulang ke stasiun Echigo Yuzawa dengan free shutle bus. Kami sudah siap 15 menit sebelum jadwal shuttle bus. Kiddos yang tangguh ini sama sekali tidak complaint walaupun celananya basah dan mereka menggigil kedinginan. Mereka bahkan sempat tidur di dalam bus.
Setibanya di stasiun, saya kelabakan mencari celana anak, namun hasil pencarian nihil. Ya iyalah namanya juga stasiun kereta, isinya toko souvenirs dan Japanese snack.
Stasiun Echigo Yuzawa |
Saya minta Mr.husband dan Kiddos untuk makan dan duduk di salah satu restoran yang ada di stasiun. Saya keluar dan berharap ada toko di sekitar stasiun. Kaos kaki basah, sepatu boots basah dan celana saya yang basah sudah tidak saya hiraukan, pun suhu di luar yang dingin menusuk kulit sore itu (sekitar 1 derajat). Saya panik mencari celana untuk anak-anak -_-
"I am sorry, we don't have anything for children" begitu kata penjaga toko pakaian musim dingin yang saya temui di luar stasiun. Ketika saya tanyakan adakah toko lain yang mungkin menjual? Ia menjawab bahwa tidak ada toko lain.
Saya kembali dengan lunglai, mengabarkan kabar buruk dan meminta maaf kepada kedua Kiddos. Tapi mereka happy aja, dan akhirnya celana mereka kering sendiri di Shinkansen yang hangat. Alhamdulillah :)
Lesson learned, kalau tidak berencana sewa baju ketika main salju, pastikan baju ganti dan handuk tidak lupa dimasukan ke dalam tas. Mungkin membawa penghangat tubuh anak seperti minyak telon dan minyak kayu putih would be a good idea.
***
Travel begins with a dream.
My first snow was when I lived one year in Holland, back in 1994. I have been dreaming to take my family to see and experience the snow. And Alhamdulillah, another travel dream came true.
Lying on a thick snow to end 2015 |
Semoga saja posting panjang ini bisa membuat pembaca tesyaskinderen mewujudkan mimpi traveling bermain di salju bersama keluarga. Aamiin. Silahkan Anda pilih, mengunjungi Snow Kids Paradise di Joetsu Kokusai (turun di Echigo Yuzawa Station) atau jika ingin praktis, bermain salju di Gala Yuzawa?
written on January 23, 2015 by @tesyasblog
Next Post:
Previous Post:
Alhamdulilah, kok ya sama mbak, tahun INI bisa ajak si kecil main salju di india. Dekat sih,Dan byk resort ski. Cuman dia allergies dingin. JD nunggu kuat
ReplyDeleteWah ternyata di India juga banyak ski resort ya Mba? Asik banget. Kiddos#2 juga pipinya udah merah di salju, apa itu artinya alergi juga ya?
Deletehihiii... selalu aja deg2an kayak naik roller coaster baca trip ke Jepang mulai dari persiapan sampe tulisan ini, tapi alhamdulillah selalu happy ending.. hehhee... seruu banget main saljunya, mudah2an suatu hari nanti bisa juga main salju sekeluarga.. aamiin...
ReplyDeleteHahaha..thank you Mba udah mampir:)
DeleteIya mudah2an bisa segera main salju sama keluarga ya..Aamiin.
Luar Biasa, sampe terharu bacanya.. tapi yang penting kiddos happy
ReplyDeleteHahaha makasih udah baca, kok pake terharu?:D
DeleteIya yang penting akhirnya bisa kembali ke Tokyo hehe..
Wow keren ... My role model for traveling with my kids ..
ReplyDeleteHaduh Mba LIa...:D
DeleteThanks ya udah mampir:)
Mba, harga tiket shinkansennya dari Tokyo ke Echigo Yuzawa station berapa ya? Thx banget mba, postingannya membantu banget ^^
ReplyDeleteHai Mba, maaf banget aku enggak tau, aku kan dulu beli JR Pass, jadi kemana-mana enggak beli tiket Shinkansen lagi.
DeleteCoba Maba cek di Hyperdia.com ya.
Hai mba, tempatnya asik bgt ya. MBA Kpn kesitu ? Kira2 November akhir udh mulai turun blm ya saljunya
ReplyDeleteSaya akhir Des 2015 Mba. Kalau Nov belum ada, waktu itu pas saya baru mulai sekitar 19 Des. Waktu tahun 2015, saljunya turun terlambat memang.
DeleteMba kebetulan sy mau ke stasiun echigo yuzawa dan mau ke gala yuzawa, naik apa y dr stasiunya? Soalnya stasiun gala yuzawa sudah ditutup ktnya. Thx
ReplyDeleteWah udah ditutup ya? Pas turun di Echigo Yuzawa, banyak shuttle menuju ski resort.
DeleteAku enggak tau ada atau enggak yang ke Gala Yyuzawa shuttlenya. Di web nya apakah ada info?
aku baca ampe abis semuanya, dan kyknya bakal berubh pikiran mw kesini ajaaaa ;p... kyknya lbh seru ya mbak, dan lbh murah pastinya.. :D..akupun kalo masalah budget ketat juga, mnding uangnya utk kulineran hihihihi ;p
ReplyDeleteHahaha thank you Fanny udah baca:)
DeleteCakep kok ini, dan kalau tau caranya gampang. Btw nyasar is part of the fun hahaha:D
Mbaa aku td lg baca2 ulang.. Eh ini kereta yg kesana itu cover ama jr pass ga ya mba?
Deletehalo mba, untuk kembali ke Stasiunnya berarti harus daftar lagi kah ke Hotelnya atau bagaimana ?
ReplyDeleteEnggak usah, hadir aja 15 menit sebelum jadwal bus di lobi. Nanti tanya petugas aja, bus nya yang mana ya.
DeleteHai Mba, ah seneng bgt nemu blog ini, rencana mau ke Jepang akhir tahun. tp mba thn lalu 19 Des udah ditempat ini atau br brgkt dr KL mba? takut bgt kesana jauh2 kalo salju blm turun hehe
ReplyDeleteHi Mba Asri, terimakasih udah mampir...aku tahun lalu berangkat 24 Des Mba... Waktu itu ski resort rata-rata baru buka tanggal 19 Des. Udah cek tahun 2016 ini Ski Resort buka tanggal berapa?
Deletehalo mbak,
ReplyDeleteseru deh bacanya hehehe...
btw slednya bisa untuk dewasa nggak? yg bentuknya ban itu sled-nya apa lain lagi? (kalau lain lagi, bayar lagi kah?)
thank you ^^
Hai Mba Ghina, hehehe panjang yah ceritanya:D
DeleteSled-nya bisa dipake dewasa kok, tapi aku mah ga mau nyoba hahaha, mr.husband nyobain.
Sled-nya kalau yang ban gratis, kalo foto di atas, ada tuh Kiddos#2 pegang sled warna biru dari plastik. Nah itu yang sewa lagi, murah tapi. Aku lupa harganya, sekitar JPY500 an.
Hi mba Tesya,
ReplyDeleteterima kasih ya udah dibales :)
btw nanya lagi ya, berhubung aku baca ceritanya deg2an yang pas nyasar itu hehehe..
pertanyaannya, free shuttle dr echigo yuzawa-nya naik di mana persisnya ya? boleh dinaikin siapa aja atau khusus tamu hotel? bis-nya ada tulisannya nggak ya?
Dan sebaliknya, dr Josetsu-nya naik dr mana?
thanks in advance mba Tesya.
saya pikir mending ke sini aja daripada gala yuzawa, mahal bangeeet...
Di pintu keluar yang banyak bus, nanti ada bus besar dengan tulisan Echigo Yuzawa, naik itu deh.
DeleteBoleh dinaikin sama siapa aja kok. Iya kalau mau main main kesini aja udah oke banget:)
selalu suka baca postingannya mba tesya :) pokoknya kalo mau travelling nilik blog ini dulu deh hihihi
ReplyDeleteHehehe..makasih Mba :)
DeleteIhiy, berarti mau ke Jepang ini ya hehehe..
Infonya membantu sekali mba. Insya Allah april mau kesana. Mau tanya . Kalau untuk bayi 18 bulan ada penyewaan sepatunya gak ya? Karena bayi gak mungkin seharian main salju paling half day aja kali ya.
ReplyDeleteHai Mba, sebaiknya bawa sendiri. Saya enggak yakin ada.
DeleteAtau di lobinya itu juga ada sih dijual..
wah seru sekali ya.... saya mau bertanya shuttle bus Echigo Yuzawa Station ke Joetsu Kokusai mudah ngga nyari haltenya? sesampai ke joetsu kokusai ke snow paradise jauh? ada petunjuknya? terima kasih
ReplyDeleteHai Mba, mudah kok nyari haltenya, ikuti aja petunjuk menuju Bus.
DeleteSesampainya di Joetsu Kokusai, tinggal masuk lobi kemudian melewati tempat sewa alat-alat ski dan keluar. Sampaiah di Snow Paradise nya.
seru banget baca ceritanya mb tesya...sampe deg2an aq bayangin serunya jalan2 bareng anak2. makasih info2nya ya mb.
ReplyDeletefitria
Hai Mba Fitria, salam kenal ya:)
DeleteTerimakasih sudah mampir hehe..
Hai Mbak Tesya...salam kenal saya Lucia. Senang dech baca tulisan2 mbak di blog ini. Buku mbak juga jd panduan waktu jalan ke SG. Mbak bisa kirim itineary Japan Winter Trip nya ga? Kirim ke email uci_dwi@yahoo.com Kebetulan anak saya juga 2 laki2. Jd kemungkinan besar sama kesukaannya :D
ReplyDeleteHai Mba, bisa request by email aja ke aku? Kalau enggak aku suka lupa. Email ke tesyas.blog@gmail.com ya.
DeleteHai Mba.. salam kenal. kalo mau kesini, kira2 tokyo wide pass cover apa ngak ya untuk shinkansenya? rencana mau ke gala yuzawa pas baca mahal2 biayanya heheh. nuhn ya mbaaaa
ReplyDeleteHai Mba..wah maaf banget aku enggak tau, karena waktu itu kami pakai JR Pass.
DeleteTapi baca deh postingan namnamstoryblog, waktu itu mereka sekeluarga kesana tanpa JR Pass.
Hi mba, salam kenal.. Saya mau nanya mba untuk bulan nov akhir apa bisa main di kids paradise ini? Soalnya klo liat jadwal gala yuzawa cmn dr 17 des - bln mei.. Makasih yaaa
ReplyDeleteHai Mba, iya musti liat web nya Snow Japan aja, kan ada tanggal2 dibuka resortnya tuh. Jadwalnya akurat kok. Kalau Gala Yuzawa 17 Des, kemungkinan Joetsu Kokusai ini tanggal segitu juga.
DeleteHi, mbak.. liat postingan ini jadi mupeng mau ke sana hehehe...
ReplyDeleteMau tanya waktu itu kiddos pake sarung tangan apa ya? Yg waterproof kah?
Thank yaahhh....
Hi Mbak...kami hanya memakaikan mereka sarung tangan biasa, dan jadi basah deh. Waktu cari di uniqlo, enggak ketemu yg water proof untuk anak soalnya Mbak. Sebaiknya sih membawa yg waterproof untuk main salju.
DeleteHi mbak tesya mau tnya di joetsu kokusai apakah ada penyewaan locker untuk menaruh backpack kita kalau kita tidak menginap di hotelnya? Dari stasiun echigo yuzawa kluar untuk cari bis ke joetsu kokusai apakah ada ptunjuknya? Jadwal bisnya bisa dilihat dimana ya mba? Mohon bantuannya ya 😊
ReplyDeletehi mba Tesya, menarik skali ceritanya. Nah btw pulang baliknya gmn mb? tetep naik shuttle bus ke echigo yuzawa nya ya?
ReplyDeleteYuhuuuu mba... Jan 2019 aku mau ke jepang lg.. Dan kali ini mw ke snow kids paradise iniii hihihi.. Jd intinya aku cukup ngikutin turun di echigo st, trs naik shuttle ke joetsu kokusai kan yaa
ReplyDeleteAaaah Fanny, asik banget! Iya tapi sampai Echigo Yuzawa Station harus pagi. Karena nanti enggak ada lagi shuttle nya Fan.
DeletePermisii saya mau tanya bukanya motret di depan shinkensen gak boleh yaa?? soalnya prang tua saya perna melakukanya tetapi di omeli petugas
ReplyDeleteHai Mas Aryo, boleh kok, asalkan jaraknya cukup jauh dari pembatasnya.
Delete