Pages

Liburan Keluarga ke Pulau Komodo Day 1: Mendadak Transit di Bali



Live blogging from Legian


Pulau Komodo adalah salah satu mr.husband's dream destination. Ia sudah mencanangkan untuk berangkat bersama group trip organizer @ibupenyu dari sekitar 2 tahun yang lalu.

Namun istrinya (baca: sayah!) selalu belok haluan. Bulan Mei 2014 yang seyogyanya kami ke Komodo, eeeh saya malah beli tiket untuk melihat festival Vivid Sydney:p Kemudian bulan Mei tahun berikutnya, saya malah beli tiket ke Perth. Ooh I am sorry, Darling!

Akhirnya, tahun lalu kami sepakat untuk mengisi libur lebaran tahun 2015 dengan mengunjungi Pulau Komodo with our Kiddos.

Check in di Terminal 3

 Tiket Pesawat ke Labuan Bajo

Ini kali pertama saya hunting tiket periode lebaran. Maklum, sebagai orang Bandung saya enggak pernah mudik dari Jakarta menggunakan pesawat (ya iyalah!).

Riset saya mulai bulan Oktober tahun 2014. Ada dua pilihan airlines yang fly thru dari Jakarta yaitu Garuda Indonesia dan Lion Air. Maksudnya walaupun transit di Denpasar, namun ketika membeli tiket, tujuannya Labuan Bajo.

Dengan Garuda Indonesia, kami harus membayar Rp 25 juta ber-empat. Apaaah?? Tiket kami Jakarta-Sydney ber-empat pp hanya 60% nya! Sementara itu Lion Air pun enggak kalah mahal, Rp 3 juta pp per orang.

Saya coba melirik Air Asia, dari Jakarta ke Bali, kemudian Bali ke Labuan Bajo either dengan Lion ataupun Garuda Indonesia. Melalui cara tersebut, harga tiketnya ber-empat pp sekitar Rp 20 juta *kemudian pingsan!

Setelah riset sekitar 2 minggu dan galau antara go or no go.... kemudian harga tiket di tanggal yang kami incar mulai merangkak naik. Kami putuskan untuk mengeksekusi tiket Lion di harga Rp 3.2 juta pp per-orang. Mau nangis rasanya, tapi katanya traveling ke Komodo memang mahal.

Untuk menghibur diri, beberapa kali saya cek via Skyscanner harga tiket pesawat dengan jam dan tanggal yang sama, alamak sampai Rp 5 juta loh seorang! Alhamdulillah kami membeli 9 bulan dimuka.


Harga tiket kami menjadi 4,9 juta

  
Our Family Traveler Partner

Live on board hanya satu keluarga rasanya kurang seru. Kami mulai deh ajak saudara, teman dan handai taulan. Eaaaa bahasanya! Dan ajakan maut kami membuahkan hasil.

Kami mendapatkan 3 keluarga lain yang turut serta, Kel.Iwan dan Kel.Wulan pernah camping bersama kami di Dusun Bambu, Kel.Andre dan Cia adalah kakak mr.husband. Dan Tante Princess, sepupu mr.husband yang ikut Live on Board bersama kami di Tanjung Puting.

Trip organizer kami @ibupenyu memesan 2 kapal di Labuan Bajo untuk kami. Kalau biasanya kami konvoi dengan mobil, kali ini kami akan konvoi dengan kapal!

Berdamai Dengan Lion Air

Pagi ini kami berangkat dari rumah ke airport jam 4 pagi. Kami tidak bisa web check-in semalam, jadilah kami memilih pergi pagi.

Kondisi airport ramai namun masih terkendali. Kami tidak antre saat check-in, tapi kami harus pindah counter karena belum membayar airport tax saat membeli tiket. Ternyata itu kenapa kami tidak bisa web check-in.

"Bapak beli tiketnya udah lama sekali ini. Mulai Feb 2015, tiket kami sudah termasuk airport tax", petugas menjelaskan kepada mr.husband. Andai saya lagi enggak terburu-buru mengejar waktu untuk solat Subuh, saya mungkin akan menjelaskan proses riset saya ketika membeli tiket Lion ini kepada Pak Petugas tersebut:p

Setelah check-in, kami menunggu di Starbucks untuk mengambil "jatah" free drink and food dari ANZ Travel Card. Saya kemudian membungkus dua nasi goreng di Bakmi GM untuk makan pagi kedua Kiddos.

Tepat jam 7 pagi, ada pengumuman melalui speaker, "Pesawat Lion Air dari Denpasar sudah mendarat" Yeay, kami pun GR dan sangat yakin itu adalah pesawat yang akan membawa kami sesuai jadwal jam 07.30.

Kami masuk ke dalam gate, dan memilih duduk dekat colokan listrik. Alhamdulillah kami masih dapat tempat duduk, gate nampak sangat ramai. Perasaan mulai enggak enak nih!

Jam 07.30 sudah lewat, sama sekali tidak ada pengumuman apa-apa untuk nomor flight kami.

Jam 8 pagi, penumpang yang lain mulai mengerubuti counter Lion. Saya membuka cemilan bekal ke Komodo. Dan ya udah deh keep calm and keep on ngemil ajalah:D

Ngemil keripik kentang

Jam 8.15 saya mulai bosan, ya udah saya keluarkan laptop karena harus menyelesaikan draft tulisan buku Family Backpacking selanjutnya. Namun apa daya, kedua Kiddos pun bosan. Akhirnya saya connect ke free wifi SHIA dan mulai melihat youtube video liburan di Komodo.

It was a mistake karena Kiddos semakin tidak sabar naik pesawat! Oh no! Video nya emang keren-keren! "Aku ga sabar mau ke Komodo" begitu kata Kiddos.

Saya sudah putuskan untuk menerima konsekuensi delay ketika membeli tiket: naik Lion, saat liburan lebaran gitu loh. Jadi, ketika orang-orang berteriak ke petugas Lion, saya dan Kiddos tetep aja nonton video di youtube. Saya katakan kepada kedua Kiddos yang terlihat kaget mendengar orang-orang berteriak, "Udah kita nonton aja, sabar aja... nanti juga berangkat"

Jam 09.00 finally ada pengumuman pesawat Lion ke Denpasar akan berangkat. Lalu disusul suara tepuk tangan dari penumpang. Ooh what a drama!


Alhamdulillah jadi berangkat :)

Dari hasil nguping, katanya pesawat yang seharusnya membawa kami ke Bali mengalami kerusakan, sehingga kami harus menunggu pesawat dari Balikpapan. Bener aja, kami naik bus Lion dari Terminal 3 ke Terminal 1. Ealah. 

Tante Princess berkata kepada saya, "Kak Tes gpp deh naik Lion lagi, tapi next time kita naik pesawat pertama ya" Pesawat pertama 04.30 pagi ini terbang ontime, dan sudah mendaratkan trip organizer kami @ibupenyu tepat waktu di Labuan Bajo.

Transit di Bali

Kami tiba jam 12.30 di Bandara Ngurah Rai, padahal jadwal pesawat Wings Air kami dari Ngurah Rai ke Labuan Bajo adalah jam 11.55. Asli udah pasrah aja waktu pindah dari pesawat ke counter transfer-nya Lion.

Tante Princess dan Keluarga Andre udah duluan di sana. Dan kabar pun terdengar: kami harus menginap di Bali karena penerbangan ke Labuan Bajo hari itu sudah full. Sementara pesawat kami sudah terbang meninggalkan kami ke Labuan Bajo. Kata petugas begini, "Tadi kami sudah coba tunggu Bu, namun menara meminta pesawat segera berangkat." Yah..apa daya. Ia melanjutkan, "Kami akan menginapkan Bapak dan Ibu di Losari Hotel Sunset Road".

Selain keluarga kami dan Andre, ada 5 orang lagi dari flight yang sama, jadi total 12 orang. Kami pun diantar keluar oleh petugas Lion ke area tunggu. Kami menunggu jemputan cukup lama. Dan teman senasib kami bertambah. Deuh ternyata banyak banget ya yang ketinggalan connecting flight nya Lion Air! Kabarnya hari ini ada 40 orang in total (dari berbagai flight). Glek.


Our group
Mereka yang juga diinapkan
Shuttle dari hotel

Tiba di Losari Hotel Sunset Road, van kami kemudian diarahkan petugas disana untuk menuju Losari Hotel Legian. Waduh, dagelan banget sih. Tapi saya langsung buka google map, lokasinya 5 menit dari Legian Beach. Alhamdulillah jauh lebih ok dari segi lokasi dibandingkan Losari Sunset Road :)

Tidak mau merusak mood liburan, kami mengikuti aja deh apa yang mungkin sudah ditakdirkan. Kami makan siang di hotel (makan 3 kali ditanggung Lion), berenang di hotel, dan saya mem-posting tulisan ini di blog hehe. Malamnya kami pesan pizza melalui Gojek Food. Dibawa santai aja ya kan?

Makan siang di hotel 
Kiddos were enjoying the pool


Yang penting, walaupun destinasinya berbeda, Kiddos tetep happy berenang di Losari Hotel bersama sepupunya. Lion oh Lion. Tapi ambil hikmahnya aja, beli tiket ke Labuan Bajo, dapet menginap gratis di Bali:D

Doakan penerbangan kami lancar besok ya. Semoga tanpa drama lagi.


written on July 18, 2015 by @tesyasblog


tesyasvlog Komodo:
See our video during our family trip to Komodo Day 1 



2 comments:

  1. Salam kenal mbak, thank you udah mampir di blogku.

    Dari awal liburan ke Komodo ini udah seru banget ya, pesawat pake delay segala macem. Untung Lion Air masih bertanggung jawab dan menyediakan akomodasi serta konsumsi ya, biasanya kan suka lepas tanggung jawab tuh.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hehehe...dari awal sampe akhir ini mah liburan nya banyak cerita:D

      Delete