Pages

Power House Museum dan Bronte Beach

Live blogging from Blue Mountain :)

Maafkan... karena di Newcastle apartment yang kami sewa tidak menyediakan wifi, live blogging enggak bisa saya lakukan. Sekarang kami di Blue Mountain, hari terakhir liburan, besok kami sudah harus kembali ke Kuala Lumpur.

Happy New Year 2015:) Semoga menjadi tahun yang baik untuk kita semua ya. Amiinnn...

***

Sydney Family Trip Day 5

Lagi-lagi kami disambut mendung. Hadeeeh, summer kok gini ya? Ada dua tempat yang ingin kami kunjungi hari itu: Powerhouse Museum dan Sydney Tower. Kami meninggalkan apartment pagi hari, tapi sebelum sampai di Powerhouse Museum, kami sudah berhenti dua kali.

Pertama ke Paddys’ Market karena Kiddos ingin membeli gantungan kunci untuk ke-20 teman kelasnya (jadi di kali dua sama dengan empat puluh:D), dan juga mampir di KFC.

Pagi hari pun Paddys sudah ramai

Sebetulnya kami melewati Chinese Noodle Bar yang endesss banget, sayangnya masih belum buka. Jadilah kami lewati mie halal itu sambil membayangkan enaknya makan mie hangat di hari yang mendung. Slooorp!


Dari Paddys, kami berjalan kebingungan menuju Powerhouse Museum. Rene berjalan mengikuti petunjuk, sementara saya mengikuti insting. Bisa ditebak kan apa yang terjadi? Saya dengan “sotoy” nya meminta Rene mengikuti satu keluarga (bule) yang nampaknya yakin memilih rute ke kiri. Saya mengira mereka juga akan ke Powerhouse Musem, dan saya pikir mereka itu orang Australia. Masa iya sih mereka salah?

Sementara itu, menurut papan petunjuk, kami harusnya mengambil arah kanan dan naik ke jembatan. Rene mengikuti saran saya (dengan terpaksa), tapi kemudian kami melihat keluarga itu jalan ke arah kami. “Are you going to the Powerhouse Museum? We can not access via that road” paparnya dengan bahasa Inggris yang ala-ala Jerman, sambil menunjuk jalan yang baru ia lalui. Ohhh jadi mereka bukan keluarga Australia toh, pikir saya dalam hati. Dezig! Makanya jangan “sotoy” please... Jadilah saya diomelin Kiddos#1, “Bundu sih, kata aku juga panahnya ke kanan!” Saya cuma cengegesan diomelin pagi-pagi:D

Akhirnya kami tiba juga di pintu masuk Powerhouse Museum. Karena sedang berlangsung pameran mengenai sirkus, di luar tampak spanduk-spanduk bertema “Circus Factory”. Sebelum merencanakan kesini, saya tanya Emak @travelingprecils apakah museum ini laya dikunjungi? Menurut Emak, Powerhouse Museum ini sangat recommended. Saya setuju, dari luar aja museum ini udah keren.

Akhirnya sampe juga!


Kami mendekati ticket counter dan menanyakan mengenai 2 adult pass yang mereka sediakan gratis untuk kami. Saya tunjukan email dari Powerhouse Museum, dan sejurus kemudian 2 tiket dewasa sudah di tangan seharga AUD38 per orang, sedangkan anak-anak masuk gratis.  

Begitu masuk ke area Circus Factory, sebuah show baru saja akan dimulai, kami pun berlari ke tempat show. Dalam pertunjukan ini, sang performer tidak hanya berakrobat, namun menjelaskan teori fisika yang berhubungan dengan gerakan yang ia lakukan.



Setelah show, kami sempat main carrousel yang ada di dalam museum. Gile carrousel di dalam museum! Keren banget kan? Jadi semua hal yang biasanya ada di pertunjukan sirkus, ada di dalam pameran Circus Factory ini. Bahkan pengunjung pun bisa mencoba praktek apa yang dilakukan staff yang memandu show tadi. 


Review lengkap tentang Powerhouse Museum sudah tayang di tesyasblog.com ya. Silahkan di klik link nya :)


Malah Bapap yang asyik nyobain:D


Emak @travelingprecils merekomendasikan Fish n Chip di cafe area playground Powerhouse Museum. Sayangnya, saat ini cafe tersebut hanya menyediakan skewer (berupa sate dalam ukuran besar). Jadilah kami makan siang di area playground dengan bekal tuna pasta yang kami bawa. Supaya hati tenang karena numpang duduk tanpa memesan makanan, saya membeli dua botol air mineral. Harga keduanya AUD7, waduh Rp 70 ribu untuk dua botol air mineral!

Ketika saya kembali ke meja, saya bercerita kepada Rene, “Gile, ini dua botol aja AUD7!”. Rene hanya mendengarkan saya yang sedang menggerutu.  “Ya udah, anggap aja bayar tiket masuk museum ya” lanjut saya kepada Rene. (Yang sebenarnya kalimat itu adalah lebih untuk menghibur diri sendiri:D)



By the way, sejak kunjungan ke Melbourne Museum, saya selalu menantikan kejutan playground keren di dalam museum Australia lainnya. Dan lihat deh playground yang ada di Powerhouse Museum ini. Duh coba museum di Indonesia juga menyediakan arena bermain untuk anak.

Kami melanjutkan acara hari itu ke Sydney Tower, dan tiba sekitar jam 2 siang. Antrean super panjang langsung menyambut kami! Saya sempat antre sebentar sambil observasi keadaan sekitar. Ternyata setelah antre membeli tiket, pengunjung harus antre lagi untuk naik lift. Sebetulnya kami mempunyai family pass gratis seharga AUD58 untuk naik ke atas Sydney Tower. Tapi walaupun gratis, saya nyerah dengan antrean  Sydney Tower! Kami pun keluar gedung, dan mengajak Kiddos untuk main di pantai saja.

Eh sebentar.... sebelum naik bus ke pantai, saya mencoba bernegosiasi (halah!) dengan Kiddos untuk main ke Botanical Garden. Saya ingin foto keluarga dengan latar belakang Opera House. “Enggak mau ah, ngapain sih ke Opera House, enggak ada guna!” begitu jawaban Kiddos#1 yang disambut adiknya mem-beo, “Iya, enggak ada guna!” Saya pun manyun. Yes I am dealing with a 7 yo boy, yang mulai punya keinginan sendiri! So... it was end of my story with the Opera House. Jleb! Sakitnya tuh disini!!

Setelah naik kereta dari Martin Place (dan sempat melihat Lindt Cafe yang sudah ditutup tripleks kayu), kami naik bus dari Bondi Junction bus terminal menuju Bronte Beach. 


Terminal bus di Bondi Junction yang terintegrasi dengan stasiun kereta

Kami turun di sebuah area perumahan, lalu kami berjalan mengikuti Rene hingga tiba di sebuah playground. Sore itu banyak keluarga yang tengah pesta barbaecue di gazebo yang disediakan. Sirik banget deh liat fasilitas yang ada di pantai Bronte ini.

Playground dan area bbq untuk keluarga. Asyik banget!

Kami sempat istirahat sebentar sebelum ganti baju renang, dan memberi kesempatan kepada Kiddos untuk bermain di playground. Begitu tiba di pantai, kami memilih berenang di area yang memiliki waterbreak berupa batu-batuan, sehingga minim ombak. Sementara itu, bagian laut yang dijaga oleh lifeguard berombak sangat besar. Serem!

Area khusus untuk keluarga dengan anak kecil
We love Bronte beach!
Kiddos with the sand

Sebetulnya ada juga Bronte’s bath, sebuah kolam renang tua yang berada di pinggir pantai seperti di Coogee. Namun kami sudah terlanjur asyik menikmati berenang di laut dengan air yang jernih.

Bath pool di Bronte Beach
Tiada hari tanpa renang deh untuk Kiddos di liburan kali ini



Jam 6 sore (yang terlihat seperti jam tiga sore), kami menyudahi sesi berenang, dan Kiddos menghabiskan sisa bekal makan siang kami sebelum kami berjalan ke arah bus stop. Sambil menunggu bus, kami foto keluarga dulu dengan layar belakang Bronte Beach yang sangat kids friendly itu. Semoga suatu saat nanti, kami bisa kembali berenang bersama di Bronte Beach. Amiiin.






written on January 2, 2015 by @tesyasblog => First post in 2015!



Previous Post:


Note: ikuti juga livetweet kami dengan hashtag #SYDFamTrip via akun twitter @tesyasblog ya.

4 comments:

  1. selalu suka ama museum akuu ^o^..Apalagi museum yg banyak ksh show ato penjelasan komplit gini... bukan cuma majang barang2 dn nulis teksnya tok.. bosenin kalo yg gitu...

    beneran tulis review museumnya terpisah ya mbaa ;)

    Pantainya jg seru kyknya yaaa... eh kalo pantai di aussie yg katanya ada buaya bener ga sih? tp aku lupa bacanya di aussie kota yg mana.. serem amat kalo bnr :(

    ReplyDelete
    Replies
    1. Wah Fanny musti ke Australian National Maritime Museum, itu asli keren dan interaktif banget loh. Reviewnya udah tayang di tesyasblog.com ya. Kalau yg Powerhouse Museum ini bentar lagi tayang.

      Kalau pantai yang di Sydney ini enggak ada buaya kok...hehehe..

      Delete
  2. Apalagi rekomen tempat dimelbourne apakah sovereign hill bagus

    ReplyDelete
    Replies
    1. Wah, maafkan belum pernah kesana. Saya suka Melbourne Museum.

      Delete