Setelah dua hari menikmati sinar matahari selama liburan di Dunedin, kami kembali ditemani awan dan hujan saat memulai roadtrip ke Lake Tekapo. Dari google map, kami menghitung bahwa waktu tempuh perjalanan dari Dunedin ke Lake Tekapo sekitar 4 jam tanpa transit. Which is enggak mungkin karena baru satu jam di perjalanan, Rene memutar balik kendaraan dan kami memasuki tempat parkir menuju Moeraki Boulders.
Berjalan dari tempat parkir ke pantai |
Moeraki Boulders terletak di Koekohe beach, merupakan boulders dengan bentuk menyerupai bola raksasa. Area ini dilindungi sebagai salah satu area scientific reserve di New Zealand.
Dari tempat parkir, kami harus berjalan sekitar 15 menit untuk mencapai deretan boulders ini. Kiddos menikmati pantai walaupun angin kencang berhembus, dan tentunya sibuk naik turun boulders.
At Koekohe beach |
Kakak berhasil naik, Dede belum:p |
Senyum penuh kemenangan berhasil naik boulder |
Tentunya main basah-basahan! |
Karena mulai turun hujan, kami berlarian menyusuri pantai kembali ke mobil. Perjalanan pun dilanjutkan, kami berhenti untuk isi bensin di sebuah kota kecil bernama Oamaru, berbelanja di supermarket New World, dan melanjutkan perjalanan ke Lake Pukaki.
Kiddos melanjutkan tidurnya di mobil, dan baru bangun ketika kami sudah dekat Lake Pukaki. Pemandangan yang indah sepanjang jalan membuat kami betah duduk di mobil, tidak terasa kami sudah berjalan selama dua jam.
Birunya air danau menyambut kami di Lake Pukaki. Subhanalloh, sungguh sangat indah! Tidak pernah saya melihat danau dengan warna air seindah yang saya lihat di Lake Pukaki sebelumnya. Kami segera mencari tempat yang sepi dan memarkir mobil kami di sana.
Tempat parkir kami di Lake Pukaki |
Kami berhenti untuk makan siang sambil foto-foto di tepian Lake Pukaki. Beberapa campervan parkir di tempat kami berhenti. Asyik banget membayangkan mereka menghabiskan satu harian di tempat sepi ini. Dan saya bayangkan pasti jika malam tiba langit akan dipenuhi bintang. Sekitar satu jam kami main di tepian danau, betah banget deh rasanya.
Main di tepian danau |
Seolah waktu berhenti disini |
Family picture di Lake Pukaki |
Kami tidak mampir di tempat peternakan ikan salmon, karena yang "asli" tutup dan sudah pindah ke jalan raya. Kami hanya sempat mampir di Information Center Lake Pukaki, dan membeli fresh sashimi salmon di sana.
Ketika saya membayar NZD 10 untuk 100 gr sashimi dan akan mengambil sumpit yang tersedia di kasir, ternyata saya harus membayar biaya tambahan 10 cent NZD. Saya enggak rela harus beli sumpit! Bukankah dimana-mana sumpit itu gratis? Halah.
Jadilah kami makan sashimi di tepian danau dengan sendok garpu yang kami bawa untuk piknik:p By the way, it was the best sashimi ever! Bahkan Kiddos#1 pun menyukai sashimi yang kami beli.
Ketika saya membayar NZD 10 untuk 100 gr sashimi dan akan mengambil sumpit yang tersedia di kasir, ternyata saya harus membayar biaya tambahan 10 cent NZD. Saya enggak rela harus beli sumpit! Bukankah dimana-mana sumpit itu gratis? Halah.
Jadilah kami makan sashimi di tepian danau dengan sendok garpu yang kami bawa untuk piknik:p By the way, it was the best sashimi ever! Bahkan Kiddos#1 pun menyukai sashimi yang kami beli.
Piknik sambil makan sashimi |
Setelah toilet break dan merasa fresh karena makan sashimi, kami melanjutan perjalanan ke Lake Tekapo. Rasanya enggak sampe-sampe karena kami kebanyakan berhenti, dan ternyata kami masih terus berhenti untuk mengabadikan keindahan bunga lupin yang tumbuh liar di pinggir jalan.
Saya nobatkan perjalanan dari Lake Pukaki ke Lake Tekapo sebagai best of the best deh, selama kami roadtrip di New Zealand. Mungkin pendapat ini pribadi dan subyektif karena sepanjang jalan saya banyak menemukan bunga lupin warna ungu:D Tapi asli, indah banget taman lupin dengan latar belakang Mount Cook yang masih bersalju.
Bunga lupin yang tumbuh liar di sepanjang jalan |
Kiddos menunggu di mobil saat kami foto-foto:p |
Are we there yet? Nope! We made another stop di Mt.John Observatory. Kami harus melalui jalan yang terus naik ke atas bukit. Dan begitu membuka mobil, wooooshhh...dingiiiiin banget anginnya. Saya pakaikan baju hangat kiddos lengkap dengan sarung tangan. Kami berlarian ke cafe di dekat area observatory demi menikmati coklat panas untuk menghangatkan badan.
Coklat panas dengan marshmalow yang yummy |
Kami enggak masuk ke area observatory karena memang harus bayar mengikuti tour pada jam tertentu. Kami hanya berhenti sejenak untuk menikmati pemandangan yang sangat indah, dengan backdrop Lake Tekapo. Enaknya liburan di New Zealand adalah kita bisa berhenti untuk menikmati alam secara gratis. Hal ini tentunya sangat sesuai dengan budget liburan kami yang terbatas:p
Biarpun dingin tapi gaya dulu di depan cafe |
Kembali ke tempat parkir, masih kedinginan:p |
Setelah mampir di Mt.John Observatory, kami meneruskan perjalanan dan sekitar 30 menit kemudian kami tiba di Lake Tekapo untuk bertemu kembali dengan keluarga @diniros. Kami berpisah sementara karena Dini ingin menikmati kota Dunedin terlebih dulu.
Walaupun cape satu hari penuh di perjalanan, kami sangat menikmati roadtrip kali ini. Pemandangan yang indah memanjakan mata kami, dan suatu saat kami ingin kembali bermain di Lake Pukaki.
written on February 24, 2013 by@tesyasblog
Next Post:
Previous Post:
Related Post on tesyasblog:
Review of Tourist Court Motel Dunedin
On The Road from Dunedin to Lake Tekapo
Review of Tourist Court Motel Dunedin
On The Road from Dunedin to Lake Tekapo
No comments:
Post a Comment