"Kakak, Dede ayo bangun, hari ini kita naik pesawat lagi ke New Zealand" bisik saya di telinga kiddos. Dalam sekejap kiddos#2 sudah bersiap dan ganti baju, ia sangat excited untuk kembali naik pesawat. Semetara kiddos#1 terlihat masih sangat mengantuk, untungnya ia mengikuti saja ketika saya minta untuk gosok gigi dan ganti baju. Jam 7 pagi kami keluar kamar, bertemu dengan keluarga @diniros di lobby hotel, dan naik free shuttle dari Cilom Airport Lodge kembali ke Melbourne Airport.
Free shuttle dari hotel |
Kami turun di area parkir untuk shuttle bus dari hotel, yang terletak di seberang Park Royal hotel. Waktu mencari hotel untuk tinggal di sekitar Melbourne airport, saya pun melihat hotel ini. Namun saat itu saya segera menutup layar karena harganya yang enggak akrab di kantong:p Worth it mungkin ya dengan lokasi premium tepat di seberang Melbourne airport.
Menunggu semua barang turun dari shuttle bus |
Berjalan ke terminal 2. Sebelah kiri adalah Park Royal Hotel |
Memasuki terminal internasional, kesibukan pagi itu sangat terasa. Padahal seharusnya orang-orang ada di kota Melbourne untuk belanja, hari itu tgl 26 Desember yang biasa disebut dengan Boxing Day. Hari istimewa dengan banjir discount di Australia, New Zealand dan Inggris.
Check-in di counter Jetstar pagi itu aman, petugas meminta kami memperlihatkan tiket untuk kembali ke Melbourne, termasuk visa masuk ke Australia. Urusan tiket dan check-in menjadi tanggungjawab Rene, saya duduk manis aja tidak jauh dari check-in counter.
Check in flight kami ke Queenstown |
Drama pagi itu dimulai ketika kiddos#2 ingin langsung naik pesawat segera setelah check-in. Padahal waktu baru menunjukan pukul 8, dan jadwal pesawat kami jam 10.15. Kami memang sengaja datang ke bandara 3 jam di muka, mengingat kami traveling dengan kiddos pada saat peak season. Ia menolak makan McD, bahkan tidak mau duduk di kursi di saat saya menikmati hot apple pie nya McD *tetep ya:p
angry kiddos#2 |
how I miss this apple pie |
Setelah makan yang terburu-buru karena selain drama kiddos#2 belum berakhir, juga McD pagi itu yang super sibuk, kami masuk ke area pemeriksaan imigrasi. Kami heboh mengisi dulu kartu penumpang untuk meninggalkan Australia sebelum ikut antrian panjang untuk immigration clearance. Karena penuh, tidak ada meja tersedia, kami harus duduk di lantai sambil mengisi kartu. What a hectic morning we had that day. Seharusnya kami meminta kartu imigrasi pada saat check-in dan mengisi kartu tsb ketika makan di McD.
Alhamdulillah setelah semua kehebohan berlalu, kami bisa duduk santai di Melbourne Airport dan menunggu flight kami. Banyak terdapat vending machine berisi mainan seharga AUD 2. Kiddos sangat senang memasukan coin untuk mendapatkan mainan. Hanya saya yang kurang senang dengan keberadaan vending machine ini, soalnya coin saya habis entah berapa hanya untuk pengalaman memasukan coin dan mendapatkan mainan. Aaargh! Belum lagi mainan yang dibeli hanya dipegang 5 menit, dan mereka minta another coins. Eitsss.. tapi tentunya keberadaan vending machine ini mengakhiri drama kiddos#2 pagi itu di Melbourne airport. Kiddos menunggu pesawat bersama Emir yang baru saja membeli mainan pesawat.
Kiddos and the vending machine |
Main-main dengan Dede M menunggu pesawat |
Waktu untuk masuk pesawat pun tiba, kiddos#2 bertanya kepada saya, "Berapa lama kita terbang Bun?" Ketika mendengar jawaban saya hanya tiga jam, ia pun berkomentar "Wah asyik, kalau naik Jet kita cuman terbang tiga jam ya" Sejak saat itu, ia jatuh cinta pada Jetstar:p
Siap masuk ke Jetstar |
Di dalam pesawat, kami terpaksa membeli dua cup noodle seharga NZD 10 karena kiddos belum makan dengan baik pagi itu. It was the most expensive cup noodle yang pernah saya beli, Rp 100 ribu dapat dua cup noodle! *glek. Tapi ya sudahlah, ga usah di kurs kan ke rupiah ya. Sebelum pramugara mengedarkan makanan, ia keliling menyewakan ipad dengan harga NZD 12 yang bisa dipinjam selama di perjalanan. Hmm, lucu juga nih idenya.
Siapa mau sewa Ipad? |
3 jam berlalu dengan cepat. Saat akan mendarat di bandara Queenstown, kami baru menyadari bahwa kami salah memesan kursi. Rene dan kiddos duduk di sisi kiri, ternyata pemandangan yang menakjubkan adalah di sisi kanan. Jadilah saya mengambil foto dari tempat saya duduk di aisle ke arah jendela (dan sedikit mengambil foto kacamata Bapak yang duduk dekat jendela). Jadi ingat ya, yang mau ke Queenstown pesanlah kursi di jendela sisi kanan (kursi F).
overlooking Queenstown |
Tidak sabar rasanya ingin segera keluar pesawat dan melihat langsung keindahan kota Queenstown.
written on January 11, 2014 by @tesyasblog
Previous Post:
No comments:
Post a Comment