Pages

Lembang with Kids: Pasar Apung & Kampung Gajah Playground

Ini kali pertama kami mengajak kiddos ke Lembang.. Hmmm..sesuatu banget ya setelah sekian lama, padahal cuma sekitar 1 jam aja dari Bandung. Hal yang membuat kami sangat ingin ke Lembang adalah karena postingan di blog-blog mengenai Pasar Apung Lembang, Pasar Terapung Lembang ataupun Lembang Floating Market. Keluarga @rona_willis menemani weekend getaway kami, sayangnya keluarga @alisa_haqiqi terpaksa batal ikut trip Lembang kali ini.

Sabtu pagi kami berangkat setelah solat subuh dari Cibubur, dan tiba di Lembang sekitar pukul 7.30. Setelah makan pagi, kami mampir ke Lembang Floating Market, namun gerbangnya belum dibuka (ya iyalah baru jam 8 pagi:p). Akhirnya kami mampir ke hotel Grand Lembang, dan lumayan bisa menikmati playground di area pool nya. 

area playground di Hotel Grand Lembang 


Jam 9 teng, kami tiba di Pasar Apung Lembang. Setelah membayar ticket, kami masuk melalui sebuah pendopo Jawa dari kayu, dan dibuat takjub oleh pemandangan pertama yang kami lihat di sana. First impression: Pasar Apung Lembang sungguh keren!

kiddos#1 yang menentukan kami akan ke arah mana dulu

Sebelum bergerak jauh, kami stop agak lama di area clay painting. Kiddos#1 minta mencoba mewarnai dinosaurus yang terbuat dari tanah liat. Paket mewarnai ini kami bayar seharga Rp 60.000, lengkap dengan tanah liat dan alat mewarnai yang bisa dibawa pulang.

asyik mewarnai sesuai contoh yg diberikan

Sementara menunggu kakaknya selesai, saya dan kiddos#2 mencoba naik perahu penyeberangan dengan biaya Rp 1.000 per orang (sebagaimana tertulis di boat). Pagi itu masih sangat sepi, hingga kami bisa minta diantarkan berdua saja menggunakan perahu, dan kembali lagi tanpa turun di area food court. Saya ga tega bayar Rp 2.000 , kasian sudah mendorong kami berdua pulang pergi:p

happy di atas perahu
approaching the market with our boat

Setelah selesai mewarnai clay, kami mulai berjalan ke arah taman kelinci. Namun sebelumnya, terdapat kolam angsa dimana kita bisa memberi makan dengan membeli makanan angsa Rp 5.000. Semua transaksi di sini dibayar dengan menggunakan koin khusus, yang dapat dibeli di "tempat penukaran koin".

kolam angsa yang menyenangkan

Pagi itu taman kelinci masih kosong, hanya ada kiddos dan seorang pengunjung lain di dalamnya, dan mereka pun berebut memberi makan kelinci yang nampaknya sudah kekenyangan.

menunggu kelinci keluar
"oh please, I am full" mungkin itu kata sang rabbit:p


Di belakang kolam kelinci, terdapat kolam pancing dan kolam tangkap ikan, namun kami tidak mengajak kiddos ke sana, karena mereka minta segera naik perahu.

kolam pancing dan tangkap ikan 

Kami memutuskan untuk terus berjalan ke area Pasar Apung Lembang yang menyerupai foodcourt, melewati taman hijau di sepanjang danau. Indah sekali melihat ke arah seberang Pasar Apung dari taman sepanjang danau. Kami pun sempat berhenti untuk berfoto dengan latar belakang Pasar Apung Lembang

pemandangan ke arah pintu masuk
santai dulu aah..

It was too early to have lunch, jadilah kami menyetujui permintaan kiddos untuk naik sampan. Kami membayar Rp 70 ribu untuk berempat, menggunakan life vest, dan memulai perjalanan mengelilingi Situ Umar (Danau Umar) dengan sampan kami. Ternyata cukup melelahkan melawan kuatnya angin siang itu. Kiddos pun kurang menikmati acara ini, dan ingin segera menyudahi sesi mendayung sampan.

row row row your boat..

Setelah bermain sampan, kami lanjut untuk mencari makan di area foodcourt Pasar Apung Lembang yang sudah dipenuhi pengunjung. Untungnya kami masih bisa mendapatkan tempat duduk siang itu. Sangat disarankan untuk tiba di area foodcourt sebelum waktu makan siang, agar bisa mendapatkan tempat duduk.

Pasar Apung Lembang yang dipenuhi pengunjung

Tempat terakhir yang kami singgahi sebelum pulang adalah Kampung De Leuit, dimana kiddos bisa memetik strawberry. Sayangnya, strawberry yang ada tinggal terbatas, jadilah kami hanya bisa mendapatkan sedikit. Tapi tetap saja kiddos sangat menyukai petualangan mereka di kebun strawberry kecil ini. Selain itu, mereka juga dapat berjalan di sawah buatan di dalam Kampung De Leuit.

bekerjasama memetik strawberry

sawah buatan di De Leuit

Setelah puas seharian di Pasar Apung Lembang, kami check-in di hotel yang terletak di dalam Kampung Gajah bernama Villa Diamond. Kami istirahat sebentar untuk solat, kemudian mengajak kiddos main di playground Kampung Gajah hingga sore hari, dengan biaya Rp 20.000 per orang. Kami tidak bermain wahana yang lain, karena sudah cape seharian di Pasar Apung.

playground yang lumayan ok di Kampung Gajah

Malamnya, kami menikmati udara Lembang yang sejuk sambil santap malam di restoran The Peak. Karena membawa kiddos, kami pun memilih duduk di ruangan tertutup di belakang bar. Sebelum live music dimulai, kami segera pulang, karena kiddos belum bisa menikmati suara hingar bingar.

makan malam di The Peak

It was a short visit to Lembang, tapi tentunya sangat menyenangkan. Esok paginya kiddos masih sempat sarapan bareng di Villa Diamond. Gaya mereka seperti sedang breakfast meeting:D

sarapan pagi di Villa Diamond

Oya, di perjalanan pulang kami bertemu dengan semacam Duck Tour milik Pasar Apung Lembang yang sedang mengantarkan pengunjung ke The Ranch Lembang. Wah sayang sekali, pada hari sebelumnya kami belum mencoba wahana ini.

Duck Tour ala Pasar Apung Lembang

Tentunya, masih banyak tempat yang bisa dikunjungi dengan anak di Lembang, semoga kami bisa lebih sering lagi bermain ke Lembang, udara di sana yang segar, selalu membuat kami rindu untuk kembali lagi.


written on August 19, 2013


No comments:

Post a Comment