Pada kunjungan kami ke Bali di tahun 2010, Bali Zoo tidak kami masukan ke itinerary karena saat itu reviewnya kurang bagus di Tripadvisor. Saat itu kami punya dua pilihan, ke Bali Bird Park, Taman Safari atau Kebun Binatang Bali. Akhirnya pilihan jatuh pada the Bali Bird Park. Untuk liburan kali ini, kami ingin mengunjungi Kebun Binatang Bali, mengingat Najmi dan Arkan sangat terkesan pada kunjungan ke Singapore Zoo pada bulan April lalu.
Kebun Binatang Bali terletak tidak jauh dari Bali Bird Park, di daerah Gianyar. Karena sedang long weekend Idul Adha, kami berangkat pagi dari hotel kami di Seminyak, dan sesampainya disana, masih mendapatkan parkir yang dekat dengan loket. Setelah membayar ticket untuk turis lokal sebesar Rp 75 ribu per orang (Arkan yang 3 tahun masuk tanpa bayar), kami pun masuk ke area Kebun Binatang Bali.
Kebun Binatang Bali terletak tidak jauh dari Bali Bird Park, di daerah Gianyar. Karena sedang long weekend Idul Adha, kami berangkat pagi dari hotel kami di Seminyak, dan sesampainya disana, masih mendapatkan parkir yang dekat dengan loket. Setelah membayar ticket untuk turis lokal sebesar Rp 75 ribu per orang (Arkan yang 3 tahun masuk tanpa bayar), kami pun masuk ke area Kebun Binatang Bali.
First impression, Kebun Binatang Bali sangat green, banyak sekali pohon, sehingga cocok untuk liburan bersama keluarga. Walaupun pagi itu sangat terik, kami tetap terlindung oleh pohon-pohon besar disana.
Najmi yang memang tingkat ketertarikannya terhadap binatang sangat tinggi, minta untuk bisa memegang burung, namun oleh tante penjaga burung disarankan untuk disimpan di atas kepala. Dan inilah gaya burung di atas topi Barca Najmi.
Kawasan feed and touch, paling disukai Najmi. Kami membeli wortel seharga 20 ribu untuk diberikan kepada binatang. Wortel 20 ribu yang kami beli itu hanya sedikit, jadi jika anda memang niat, bisa membawa wortel sendiri dari pasar hehee.. Di pintu masuk tidak ada pemeriksaan tas, apa saja yang kita bawa ke dalam.
Najmi bahka juga minta untuk naik ke atas gajah seperti foto di bawah ini. Namun karena bapap dan bundu tidak mau ikut naik, najmi sepertinya mikir-mikir juga tuh:p Terdapat area khusus untuk horse riding di dekat restaurant.
Setelah berada di zoo kurang lebih 2 jam, Arkan mula complaint dan berkata "aku mau pulang ke Bali", maksudnya dia ingin kembali ke hotel hehe.. Karena sudah jam 12 siang, kami mencoba makan di restaurant di dalam Kebun Binatang Bali, sambil menikmati gajah yang hilir mudik di depan kami. Oya, najmi akhirnya memilih membeli mainan binatang dan tidak naik gajah. Itu dealnya:p
Kebun Binatang Bali sayangnya tidak ada area water playground seperti Singapore Zoo. Area bermain untuk anak pun hanya terdapat satu ayunan besi yang sudah berkarat. Diluar itu, Kebun Binatang Bali saya rekomendasikan untuk menjadi alternatif anda berlibur bersama anak di Bali.
Baca juga tulisan lain tentang Bali:
Liburan Singkat di Bali
Penginapan di Bali
kelaiatannya selain adem juga bersih ya mbak :)
ReplyDeleteIya mba, ternyata Bali Zoo ok juga selain Bali Bird Park :) Semoga terus terawat aja ya..
Delete